“Alhamdulillah, satu persatu kami menuntaskan program Nawa Karsa Gresik Agropolitan lewat pembangunan SPBUN ini. Tujuannya, tidak lain adalah agar nelayan berdaulat,” kata Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik, Kamis (11/1).
Berdirinya SPBUN tersebut, lanjut Gus Yani bisa terwujud berkat sinergitas bersama Pemerintah Kabupaten Gresik melalui Gresik Migas dengan PT. Pertamina Patra Niaga serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI.
“Bagi nelayan bahan Bakar Minyak (BBM), adalah faktor produksi yang sangat penting dalam kegiatan penangkapan ikan. Komponen biaya BBM yang mereka gunakan berkisar 50-70 persen dari seluruh biaya operasional para nelayan,” tuturnya.
“Disinilah, SPBUN yang merupakan unit usaha Gresik Migas mitra PT. Pertamina Patra Niaga mengambil peran. Dengan tugas utama menjual bahan bakar minyak solar bersubsidi kepada masyarakat nelayan khususnya untuk kebutuhan bahan bakar, agar ongkos produksi dari komponen BBM bisa dipangkas,” sambungnya.
Selain itu, Gus Yani menambahkan Pemkab Gresik dibawah kepemimpinannya telah menyiapkan anggaran untuk berdirinya dua SPBUN lagi di tahun 2024 ini.
“Komitmen kami, memberikan kemudahan nelayan untuk mengakses bahan bakar subsidi. Karenanya di tahun ini kita rencanakan dua pembangunan SPBUN lagi di Gresik Utara. Bahkan, tahun 2025, kita sudah sampaikan ke Kementerian KKP untuk dibantu pembangunan di wilayah Pulau Bawean,” ujarnya.
Sementara, Staf Khusus Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kementerian KKP, Mayjend TNI Edi Juardi, menyampaikan bahwa BBM mempunyai peranan penting dalam peningkatan produktifitas usaha perikanan khususnya perikanan tangkap.
“Penyediaan BBM yang memadai dari sisi kualitas, harga, dan kemudahan akses sangat dibutuhkan agar nelayan dapat menggunakan BBM sesuai kebutuhan operasionalnya,” tandasnya. (Mor)