Foto : Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani saat mengunjungi sejumlah stan Pujasera Manyar sidomukti

Geliatkan Ekonomi Masyarakat Pelaku UMKM, Bupati Gresik Resmikan Pujasera Manyarsidomukti

Loading

GRESIK (Independensi.com) – Pujasera yang baru selesai dibangun diareal lapangan sepakbola Desa Sidomukti Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, resmi dibuka untuk dijadikan kawasan sentra kuliner. 

Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani mengatakan bahwa Pujasera Manyarsidomukti menempati lahan milik pemerintah desa (pemdes) setempat. Lokasi cukup strategis, berada di kawasan Jalur Pantura Deandles.

“Lokasi tempat ini sangat cocok untuk ngabuburit, membeli takjil atau menu makanan dan minuman saat bulan Ramadan yang tinggal beberapa hari lagi kita akan memasukinya,” ujarnya, Jumat (8/3).

Menurut Bupati, bangunan Pujasera Manyar memiliki konstruksi baja dengan model semi terbuka. Sehingga nyaman untuk semua orang, apalagi lokasinya berhadapan langsung dengan lapangan sepak bola.

“Pengunjung disini, bisa menikmati lapangan sepak bola, yang rumputnya ijo royo-royo. Apalagi ada 52 stan kuliner dan dilengkapi kafe dan tentunya juga terdapat ibadah berupa musollah,” tuturnya.

“Pedagang yang menempati pujasera ini, adalah warga yang tempat usaha terdampak proyek strategis nasional (PSN), pelebaran Jalur Pantura Deandles Manyar. Sehingga Pemkab Gresik memberikan kompensasi ganti rugi, berupa bangunan lapak yang tergusur dan menyiapkan tempat relokasi untuk para pedagang,” ungkapnya.

Bupati menambahkan, bangunan Pujasera Manyar di bangun secara urunan oleh sejumlah perusahaan yang tergabung dalam Formula Pertama (Forum Komunikasi Lingkungan Hidup Perusahaan-perusahaan sekitar Kecamatan Manyar).

“Kami berharap tempat ini, dikelola dengan baik untuk masyarakat. Sebab Pemkab Gresik menginginkan adanya peningkatan ekonomi masyarakat. Sebab, Manyar bakal menjadi ibukotanya Gresik, karena disinilah pusat ekonomi Gresik,” tandasnya.

Sementara Camat Manyar Zainul Arifin, mengatakan peresmian Pujasera Manyarsidomukti sengaja dilakukan menjelang datangnya bulan suci Ramadan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Puasa Ramadan identik dengan sajian untuk menu berbuka atau takjil, jadi sangat tepat ketika nanti masyarakat hendak berbuka puasa tinggal kesini mencari makanan dan minuman yang diinginkan,” tukasnya.

“Pujasera dilengkapi sarana penunjang seperti taman dan fasilitas umum serta lahan parkir luas, musala, maupun arena permainan anak. Jika dikelola dengan baik, kalau saya estimasi pemasukkan desa per bulan bisa mencapai Rp 300 jutaan,” pungkasnya. (Av)