Salah satunya seperti ya g dilakukan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), sebagai anak usaha SIG, mendedikasikan separuh lebih lahan pabrik di Cilacap, sebagai hutan kota yang menaungi beragam flora dan fauna, dalam upaya melindungi keanekaragaman hayati.
Hutan kota yang diciptakan oleh SBI Pabrik Cilacap ini berlokasi di Jalan Juanda, Kelurahan Karangtalun, Kecamatan Cilacap Utara, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dengan luas area hutan mencapai 64 hektare atau 54,2 persen dari total lahan pabrik perseroan yang mencapai 118 hektar.
Di lahan tersebut, terdapat 200 ribu spesies tanaman di antaranya pohon trembesi, mahoni, bayur, laban, dan sengon buto sebagai penyerap CO2. Serta terdapat tanaman buah seperti kelengkeng, jambu kristal, jambu demak dan durian. Bahkan ada 10 hektar lahan hutan kota dijadikan tempat konservasi pohon meranti Kalimantan dan Sulawesi.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, perlindungan terhadap keanekaragaman hayati menjadi salah satu fokus SIG yang telah diatur dalam SIG Sustainability Road Map 2030. Sebab hal itu didasari oleh kesadaran akan pentingnya keanekaragaman hayati yang berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem alam, termasuk mempertahankan keberlangsungan hidup manusia.
”Keberadaan hutan kota SBI Pabrik Cilacap membuktikan komitmen SIG Group dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Selain menjadi tempat hidup bagi keanekaragaman hayati di sekeliling wilayah operasional pabrik,” ujarnya, Jumat (24/5).
“Hutan kota ini juga berfungsi sebagai tempat peresapan air, carbon capture, produsen okesigen, serta menambah estetika kota. Selain itu dalam hutan kota juga terdapat penangkaran Rusa Timor (Cervus timorensis) yang dilindungi,” sambungnya.
Penangkaran lanjut Vita dilakukan oleh SBI bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) provinsi Jawa Tengah. “Saat ini, jumlah rusa timor yang berada di hutan kota SBI Pabrik Cilacap telah meningkat menjadi 40 ekor, dari sebelumnya berjumlah 12 ekor pada tahun 2012,” tuturnya.
Vita menambahkan bahwa kondisi hutan kota yang lestari, telah mengundang fauna lainnya datang secara alami. Seperti ayam hutan, burung, dan jenis mamalia lainnya.
“Tak hanya itu saja konservasi Nusakambangan Perlindungan keanekaragaman hayati juga dilakukan oleh SBI Pabrik Cilacap di lahan tambang batu gamping di Pulau Nusakambangan dengan melakukan penanaman pohon asli (endemik Nusakambangan) di semua area pascatambang dan menyediakan rumah bibit,” imbaunya.
“Berdasarkan survei Fauna Flora International (FFI) tahun 2010–2011, beberapa fauna dan flora endemik hidup di hutan alam Nusakambangan, di antaranya Macan Tutul Jawa (panthera pardus melas) dan kelelawar endemik Pedan Jawa (Nycteris javanica) yang berstatus terancam punah menurut International Union for Conservation Nature (IUCN) Red List, serta kelelawar endemik Prok-bruk Jawa (Rhinolophus canuti), ” tukasnya.
Selain itu menurut Vita, SBI Pabrik Cilacap juga melakukan penanaman mangrove jenis Rhizophora mucronata di area pesisir Nusakambangan sebanyak 9.500 batang sampai dengan tahun 2023, dan penanaman Pelahlar (Dipterocarpus littoralis) yang merupakan flora endemik Nusakambangan dan masuk dalam kategori endangered (terancam punah) menurut IUCN Red List.
“Dipterocarpus littoralis atau pelahlar nusakambangan juga ditanam di area konservasi dan reklamasi dan menjadi spesies kunci konservasi SBI Pabrik Cilacap di Nusakambangan,” tandasnya.
”Kegiatan konservasi yang diikuti dengan praktik operasional yang ramah lingkungan, SIG yakin keanekaragaman hayati khususnya di wilayah operasional dapat terjaga. SIG dan seluruh entitas bisnisnya berkomitmen untuk terus mempromosikan perlindungan keanekaragaman hayati sebagai warisan bagi generasi penerus dan upaya menciptakan kehidupan yang lebih baik di masa sekarang dan mendatang,” pungkasnya. (Mor)