Jakarta- Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Yohanis Fransiskus Lema alias Ansy Lema mengomentari penugasan partai untuk maju di Pilkada NTT (Nusa Tenggara Timur).
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan telah menyerahkan Surat Tugas sebagai Calon Gubernur NTT kepada Ansy Lema.
Dengan adanya Surat Tugas tersebut, Ansy Lema akan bertarung dalam Pilgub NTT 2024
“Sebagai kader, saya menyikapi penugasan tersebut dengan mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam atas kepercayaan yang diberikan partai kepada saya,” ucap Ansy Lema, Rabu 26 Juni 2024 malam.
“Saya mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada Ibu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, Pak Sekjen Hasto Kristiyanto dan seluruh jajaran pimpinan Partai yang telah memberikan kepercayaan besar ini kepada saya,” tambahnya.
Sebagai kader, lanjut Ansy Lema, penugasan ini akan diterima dan jalankan dengan tanggung jawab optimal dan kerja nyata yang serius untuk mempersiapkan diri, mempersiapkan secara terukur dalam program kerja serta visi-misi dan segala hal yang akan dilakukan untuk NTT.
Dia menjelaskan, Surat Tugas yang dipercayakan kepadanya tentu sudah melalui proses kajian panjang dan mendalam oleh internal partai yang mencakup sejumlah aspek.
Penugasan dimaksud lazimnya telah melalui mekanisme pengukuran metodologis seperti survey elektoral dan kajian lapangan atas kader-kader terbaik partai.
Penugasan partai juga sudah melalui proses penilaian rekam jejak (track record) serta integritas dan kapasitas personal. Pemilihan figur kandidat oleh partai pun diambil setelah menyerap berbagai aspirasi masyarakat, selain tentu saja berbasiskan hasil uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) yang dilakukan secara internal.
Ansy Lema menjelaskan, penugasan partainya selaras dengan panggilan hatinya,untuk mengabdikan diri bagi NTT, sebagaimana terungkap dalam beberapa wawancara media tentang NTT.
“Cinta itu yang menggerakkan hati saya untuk kembali ke NTT, mendorong diri saya untuk mengabdikan diri secara langsung dalam pelayanan kepada masyarakat NTT dengan meninggalkan jabatan saat ini sebagai anggota DPR RI,” ujar mantan Juru Bicara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pilgub DKI 2017.
Menurut Ansy Lema, jika tujuan pengabdiannya adalah pada kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat maka posisi sebagai seorang eksekutif, secara khusus sebagai kepala daerah, akan lebih memberikan dampak langsung dibandingkan posisi sebagai legislator.
Apalagi sejak dimulainya penerapan otonomi daerah pada 2004, kewenangan kepala daerah dalam menjabarkan orientasi pembangunan daerah menjadi semakin luas. Alhasil, visi-misi, program, Kebijakan maupun keputusan kepala daerah akan sangat menentukan kualitas pembangunan suatu daerah.
“Untuk itulah saya telah memutuskan untuk mundur dari posisi saya sebagai anggota DPR RI untuk fokus pada tugas dan kepercayaan yang telah diberikan partai kepada saya. Itulah cara saya membuktikan keseriusan pilihan dan sikap saya kepada partai dan masyarakat NTT,” tegas aktivis ’98 ini.
Pasca penerimaan Surat Tugas dan mundur dari kursi DPR RI, Ansy Lema menyatakan akan fokus pada persiapan diri dan penyiapan visi-misi dan program yang terukur.
Selanjutnya dia akan terjun langsung ke masyarakat dalam rangka penyerapan aspirasi dan sosialisi program kerjanya.