Suasana kegiatan sosialisasi yang dilakukan Program Studi S2 Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta di Pondok Pesantren Daarul Mustaqiem, Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (24/8/2024). (Istimewa)

Pondok Pesantren Harus Dibekali Pengetahuan Tentang Ancaman Radikalisme dan Terorisme

Loading

BOGOR (Independensi.com) – Program Studi S2 Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam pengabdian kepada masyarakat dengan menggelar kegiatan sosialisasi di Pondok Pesantren Daarul Mustaqiem, Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kegiatan ini mengusung tema “Membangun Desa Siaga Melawan Ancaman Radikalisme dan Terorisme di Desa Pamijahan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor” pada Sabtu (24/8/2024). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya proaktif Prodi S2 Ilmu Politik dalam membekali masyarakat, khususnya di lingkungan pondok pesantren dengan pengetahuan dan kesadaran untuk menangkal potensi ancaman radikalisme dan terorisme.

Adapun sosialisasi ini bertujuan untuk menciptakan desa yang siaga dan tanggap terhadap isu-isu yang dapat mengganggu stabilitas dan keamanan nasional, terutama dalam konteks desa-desa yang berpotensi menjadi target kelompok radikal.

Ketua Program Studi S2 Ilmu Politik, Ardli Johan Kusuma mengatakan, pemilihan Pondok Pesantren Daarul Mustaqiem sebagai lokasi kegiatan bukanlah tanpa alasan. “Pesantren memiliki peran strategis dalam membentuk karakter bangsa. Oleh karena itu, penting bagi kami untuk bekerja sama dengan lembaga pendidikan keagamaan dalam upaya mencegah penyebaran paham radikal yang dapat merusak tatanan masyarakat,” ujarnya melalui keterangan tertulis.

Selain itu Desa Pamijahan, Kabupaten Bogor dipilih karena sebelumnya telah terjadi penangkapan terduga teroris di Kecamatan Leuwiliang yang  bersebelahan langsung dengan Kecamatan Pamijahan. Untuk mencegah potensi penyebaran paham radikalisme inilah kemudian menjadi alas an dipilihnya desa Pamijahan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor sebagai target sosialisasi ini.

Pemahaman Mendalam 

Kegiatan ini diikuti oleh para santri dan guru yang kurang lebih berjumlah 75 orang. Para peserta mendapatkan pemahaman mendalam tentang bahaya radikalisme dan terorisme serta strategi untuk mendeteksi dan melaporkan aktivitas mencurigakan yang berpotensi menimbulkan ancaman. Para narasumber juga mengedepankan pentingnya memperkuat ikatan sosial dan solidaritas di tingkat komunitas sebagai upaya preventif.

Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Mustaqiem KH. Djunaedi Habsya mengapresiasi kegiatan sosialisasi ini dan berharap kerjasama seperti ini dapat terus berlanjut. “Kami merasa sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini. Sosialisasi seperti ini sangat penting untuk memberikan pemahaman kepada para santri dan masyarakat tentang pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan kami,” ungkap Djunaedi.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang konkret dalam menciptakan Desa Pamijahan yang lebih tangguh dan siaga terhadap ancaman radikalisme dan terorisme, serta menjadi model bagi desa-desa lainnya di Kabupaten Bogor dan sekitarnya.