Bangli (Independensi.com) – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Olahraga Pernafasan Indonesia (PORPI) ke-43 di Alun-Alun Kota Bangli – Bali, Minggu, 13 Oktober 2024 juga mensosialisasikan kepada masyarakat tentang kiat dan cara-cara yang benar, sistematis dan terukur untuk memperpanjang usia hidup.
HUT ke-43 PORPI ini mengambil tema “Dengan Senam PORPI Meningkatkan Kesehatan, Semangat Membangun Indonesia Maju”.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum DPP PORPI, Dr. dr. Soenanto, MS., Sp.A., menyampaikan, bahwa pada awalnya PORPI adalah transformasi dari senam Chi-Kung yang kemudian mulai bangkit di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta sebagai olahraga Senam Pernafasan tradisional yang berasal dari Cina.
“Kita adopsi untuk kesehatan, yang perlahan-lahan namanya grup Chi-Kung berubah menjadi PORPI, karena cakupannya harus skala nasional,” terangnya.
Sesuai dengan namanya, khususnya bergerak di bidang olahraga masyarakat hingga peminatnya semakin besar, sehingga PORPI dibangun lebih kuat dan bersifat Nasional, yang kemudian disahkan, pada 15 Oktober 1981 dan sekarang berulang tahun ke-43.
“Tahun 1981 sebagai organisasi awal, yang kemudian disahkan pada 1986, sehingga sekarang berusia 43 tahun,” paparnya.
Hingga saat ini, lanjutnya PORPI telah berkembang sedemikian rupa di 12 Provinsi se-Indonesia.
Mengingat, PORPI sangat cocok dikembangkan sebagai olahraga kemasyarakatan di Indonesia, sehingga kedepan diharapkan terus berkembang pesat di seluruh Indonesia.
“Provinsi Bali mendapatkan kehormatan menjadi tuan rumah HUT PORPI ke-43. Itu karena potensi Bali sangat besar dan masyarakat taat, antusias dan bersemangat mengikuti gerak langkah Senam PORPI,” tambahnya. Oleh karena itu, Soenanto berharap, Bali menjadi pelopor pengembangan PORPI di seluruh wilayah Indonesia.
“Jadi, masyarakat sangat antusias, karena Bali menjadi salah satu motor, yang giat mengembangkan organisasi PORPI di seluruh Indonesia,” sebutnya.
Istimewanya, Senam Pernafasan PORPI sangat berbeda dengan lainnya, dikarenakan PORPI lebih mengutamakan kurva ideal, yang menganut kurva intensitas.
Ha tersebut berarti kurva itu dilakukan secara rumus yang tepat sebagai kurva lengkung yang dimulai dari nilai terendah hingga tingkat tertinggi lalu kembali ke titik terendah, dengan puncak tertinggi disebut kawasan latihan, yang dihitung berdasarkan denyut nadi.
Jika hal itu dicapai dengan baik, maka kesehatan yang diinginkan dari Senam PORPI akan tercapai dan bermanfaat sangat luar biasa bagi kesehatan secara maksimal.
“Itu kurva lengkung dilakukan secara perlahan-lahan melalui gerakan lambat, kemudian gerakan puncak dan akhirnya gerakan pendinginan, sehingga seluruh struktur tubuh kita diajak untuk melakukan gerakan-gerakan sehat sesuai dengan rumus yang ditetapkan bersama,” kata Soenanto.
Oleh karena Senam Pernafasan termasuk Chi atau tenaga dalam yang posisinya berada dibawah pusar dengan mengikuti ajaran pernafasan perut bukan pernafasan dada.
“Denyut nadi awal sekitar 72 persen dari 220 kali dikurangi usia peserta yang ikut Senam PORPI. Kemudian, puncaknya mencapai 87 persen sebagai satu kesatuan kawasan latihan,” jelasnya.
Untuk itu, pihaknya mengucapkan terima kasih atas bantuan Pemkab Bangli beserta jajarannya yang telah membuat suksesnya penyelenggaraan HUT PORPI ke-43.
Sementara itu, Dewa Putu Sudarsana selaku Ketua DPD PORPI Bali menyebutkan, bahwa Bali dipilih sebagai tuan rumah HUT PORPI ke-43, karena Bali diberikan suatu kehormatan yang sudah terbentuk komunitas-komunitas di Banjar Dinas dan Banjar Adat.
“Mudah sekali kita mengakomodir organisasi ini, karena disana ada paiketan, seperti Pande, Werdha dan ada juga Yowana. Begitu juga di Kedinasan, ada Karang Taruna dan ini adalah kesempatan kita di Bali,” jelasnya.
Pada HUT PORPI ke-43, lanjutnya di Bali sudah terbentuk beberapa komunitas, yang sangat antusias dan bersemangat, sehingga patut dikembangkan di Kabupaten Bangli.
“Di Kota Bangli sudah terbentuk 5 komunitas, diantaranya di Banjar Blumbang, Griya, Puri dan Banjar Pule, yang memberikan antusiasme bagi PORPI Bali dan DPP Pusat untuk menyelenggarakan HUT ke-43 di Alun-Alun Kota Bangli di Kapten Mudita ini,” kata Dewa Putu Sudarsana.
Mengingat, Kota Bangli berhawa sejuk dan lapangan sangat luar biasa indah disertai masyarakat Bangli sangat antusias untuk menjaga kesehatannya.
Menariknya, gerak Senam PORPI dari awalnya nyaman terus mencapai puncaknya, yang kemudian menurun melalui proses pelemasan hingga akhirnya mengarah ke bawah, guna menyelaraskan buana agung dan buana alit.
“PORPI ini menyeimbangkan buana agung dengan buana alit, lantaran buana agung ini sebagai sumber energi kehidupan, karena Persatuan Pernafasan itu kita menarik energi, yang kita akomodasikan dan masuk buana alit didalam badan kita. Kalau di Bali itu namanya proses Pranayama,” urainya.
Oleh sebab itu, lanjutnya salam sehat PORPI ada disebelah kiri di posisi jantung manusia dengan kepalan tangan terus bersemangat.
“Dengan mengikuti olahraga pernafasan ini, diharapkan masyarakat Bali berusia lanjut, khususnya kaum Werdha bisa memperpanjang umur sekaligus sehat badan dan jiwa,” tandasnya.
Mengenai peserta diluar Bali berjumlah 300 orang yang berasal dari DPP Jakarta, Subang, Purwakarta, Bogor, Kerawang, Jawa Timur, NTT, NTB, Kalimantan Tengah, Bekasi dan Papua. Selain luar Bali, HUT PORPI ke-43 juga dihadiri tuan rumah Bali berjumlah 200 orang.
Secara keseluruhan, lanjutnya aktivitas PORPI diminati oleh 6 juta orang se-Indonesia.
Selain itu, didalam rombongan peserta Nasional terdapat anggota PORPI berusia 85-89 tahun diatas usia rata-rata orang Bali, karena PORPI dikembangkan tanpa batas usia.
“Kita pilih Bangli, karena disini udara atmosfernya padat dan tingkat polusi udaranya hampir nol. Maka dari itu, dipilih Kota Bangli sebagai tuan rumah HUT ke-43,” imbuhnya.
Kedepan, pihaknya bakal mengembangkan PORPI di seluruh Kabupaten/Kota di Bali, karena sudah terbentuk PORPI di Denpasar, selain di Jembrana dan Singaraja.
Mengingat, PORPI berada dibawah naungan FORMI dan juga Kemenpora. Untuk itu, di Kabupaten Bangli, pihaknya berkolaborasi dengan Pemkab Bangli.
“Ini sangat luar biasa, saat Pemkab Bangli memberi fasilitas yang indah dan disediakan semuanya yang kita butuhkan, sehingga kami ucapkan terima kasih kepada PJ Bupati Bangli, PJ Sekda Bangli beserta jajarannya dan SKPD di Bangli. Hal ini menjadi dorongan semangat dan kita berharap, hal yang sama juga dilakukan Pemerintah Provinsi Bali nantinya serta Pemerintah Kabupaten/Kota dan masyarakat Adat, kita diberikan kesempatan, agar dikembangkan secara tanpa batas,” ucapnya.
Sementara itu, Komang Pariartha selaku Kadisdikpora Kabupaten Bangli yang mewakili Pemerintah Kabupaten Bangli sangat menyambut baik kegiatan HUT PORPI ke-43 di Alun-Alun Kota Bangli.
Kedepan, pihaknya berharap Olahraga Senam Pernafasan dikembangkan di masing-masing Banjar dan Desa, karena telah ada embrio-embrio di tempat tersebut.
Mengingat, Olahraga PORPI tidak memerlukan biaya mahal, tapi lebih menekankan pada pernafasan, yang berdampak besar bagi kesehatan, khususnya berstatus lansia.
“Hal ini menjadi suatu kehormatan buat kami, Pemkab Bangli. Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Ketua Umum PORPI dan pengurus PORPI se-Indonesia atas kesempatannya menggunakan Alun-Alun Kota Bangli atas kehadirannya di Kabupaten Bangli,” pungkasnya. (hd)
thanks a lot of information keren bgt