PEKANBARU (Independensi.com) – Tunggakan bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp 630 juta, pelayanan bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) sempat terganggu selama empat hari. Dari Jumat (6/12/2024) hingga Senin (9/12/2024), alat transportasi massal andalan warga Kota Pekanbaru ini tidak maksimal melakukan kegiatannya.
Dari pantauan Independensi.com, layanan angkutan mulai beroperasi pada Selasa (10/12/2024). Salah seorang supir bus, Ajo mengatakan, sebanyak 22 unit bus besar serta 14 unit bus kecil, hanya di isi masing-masing setengah tangki. “Setiap bus bila diisi penuh, dapatlah dipergunakan untuk operasional dua hari. Sedangkan tadi malam keseluruhan bus baik besar maupun kecil, masing-masing di isi setengah tangki dan dibayar kontan,” ujar Ajo.
Sementara itu Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru, Roni Rakhmat mengakui adanya tunggakan belanja BBM di SPBU yang selama ini langganan pengisiannya. Menurutnya, pihak Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) akan segera mencari jalan keluar agar hutang BBM di SPBU tersebut dapat dibayarkan sehingga bus kembali beroperasi. “InsyaAllah dalam satu dua hari ini bus TMP akan lancar beroperasi,” ujar Roni.
Di tempat terpisah, Sarwono Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Trans Metro Pekanbaru menjelaskan, penghentian operasional sementara ini terjadi karena pasokan bahan bakar minyak (BBM) dari SPBU belum ada pembayaran. “Kita sudah mencoba berkomunikasi dengan Kepala Dinas Perhubungan, harapan kita agar bisa segera ada solusi,” jelas Sarwono. (Maurit Simanungkalit)