Jakarta (IndependensI.com) – Himpunan Mitra Produksi Pupuk Organik (HIMPO) Indonesia, berhasil menyelesaikan dua agenda besar, yakni panen raya pupuk petroganik bersama mitra Produksi CV Rimba Jaya di Kabupaten Blora dan meresmikan kampung perlindungan organik minim residu di Kabupaten Wonogiri.
Dua agenda besar ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pupuk organik nasional untuk mewujudkan pertanian yang berkelanjutan serta ramah lingkungan melalui penggunaan pupuk Petroganik.
Kegiatan Panen Raya Pupuk Petroganik turut dihadiri oleh Direktur Pupuk Kementerian Pertanian Jekvy Hendra, Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Tri Wahyudi Saleh, dan Bupati Blora Arief Rohman.
Pada kesempatan ini, Direktur Pupuk Kementan Jekvy Hendra mengapresiasi kepada HIMPO Indonesia dan seluruh stakeholder yang terlibat, karena menjadi pelopor dalam produksi atau pengembangan pupuk organik, terutama di Kabupaten Blora.
Menurutnya, penggunaan Pupuk Petroganik pada dasarnya tidak menghilangkan penggunaan pupuk kimia yang sudah ada, akan tetapi lebih kepada konsep pemupukan berimbang atau tetap menggunakan keduanya, yaitu pupuk organik dan pupuk kimia. Sehingga hal tersebut dapat memperbaiki struktur biologi, kimia dan fisik tanah.
“Hari ini data terbaru di Kabupaten Blora berhasil melakukan penyerapan yang cukup tinggi untuk pupuk Petroganik dan menjadi salah satu tertinggi yang ada di Indonesia. Semangat ini yang harus kita pupuk” tandas Jekvy dalam kegiatan panen raya pupuk Petroganik di Kabupaten Blora.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Tri Wahyudi Saleh, juga sangat mendukung kegiatan demplot dari HIMPO Indonesia. Menurutnya, dengan adanya demplot ini sangat membantu dalam memberikan kegiatan percontohan kepada petani. Karena kombinasi penggunaan pupuk organik dan pupuk kimia dan organik dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan produktivitas hasil pertanian.
“Penggunaan Petroganik dengan dosis 500 kilogram per hektare, kondisi pertanaman terlihat cukup bagus. Diharapkan sistem budidaya demplot ini dapat diduplikasikan oleh petani lain di Kabupaten Blora sehingga penggunaan Petroganik yang konsisten dapat meningkatkan produktivitas lahan pertanian di Kabupaten Blora dalam rangka mewujudkan swasembada pangan nasional,” tuturnya.
Sementara itu Bupati Blora, Arief Rohman mengatakan, melalui program ini Kabupaten Blora bertekad akan menjadi salah satu lumbung pangan di Jawa Tengah. “Semoga petani yang menggunakan Petroganik nanti semakin banyak lagi. Karena hasilnya bagus, kami minta Dinas Pertanian bersama jajaran untuk mengembangkan penggunaan produk yang bagus ini,” katanya.
Menurutnya, hasil produktivitas budidaya padi di lahan demplot sudah terlihat cukup signifikan, dimana sebelumnya hanya 6.5 ton per hektare, setelah diaplikasikan pupuk Petroganik meningkat menjadi 7,4 ton per hektare. Atau sekitar 17.2 persen.
*Peresmian kampung perlindungan organik minim residu*
Usai panen raya pupuk petroganik, Himpo Indonesia juga melakukan Peresmian Kampung Perlindungan Organik Minim Residu di Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri dengan luas 20 Hektare.
Wakil Ketua HIMPO Indonesia Alvian Luneto menjelaskan, Kampung Perlindungan Organik difungsikan sebagai kampung percontohan yang telah menggunakan konsep pemupukan berimbang, termasuk penggunaan pupuk organik secara berkelanjutan.
Kampung perlindungan organik minim residu ini juga diharapkan dapat menjadi percontohan kampung atau lahan pertanian di daerah lain untuk selalu menggunakan konsep pemupukan yang berimbang demi meningkatkan hasil panen yang optimal. “Kampung Perlindungan Organik ini rencananya akan dilaksanakan di setiap provinsi dengan luasan minimal 20 Hektare,” kata Alvian.
Acara dilanjutkan dengan Kunjungan dan Sarasehan di tempat produksi pupuk Petroganik di PT. Putra Jaya Raharja, yang turut juga dihadiri oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kabupaten Wonogiri dan Petani di Kabupaten Wonogiri. Kunjungan dan sarasehan ini dilaksanakan sebagai wadah diskusi antara Kementerian Pertanian Indonesia dengan PPL dan petani secara langsung agar masalah terkait pertanian terutama pupuk dapat diselesaikan dengan segera.
Alvian melanjutkan, dalam dua kesempatan besar ini, HIMPO Indonesia berharap serapan pupuk Petroganik dapat meningkat di seluruh daerah dan diharapkan dapat membantu petani dalam mencapai hasil panen yang optimal dengan biaya yang efisien tanpa merusak lingkungan pertanian yang ada.
“HIMPO Indonesia terus berkomitmen dalam membantu petani dalam memperoleh pupuk organik yang berkualitas dan mewujudkan swasembada pangan nasional,” tutup Alvian.