Selain menjadi bagian dari fasilitas yang dimiliki UISI, bangunan Masjid ini menjadi yang pertama di Indonesia dengan memanfaatkan bekas silo. Sehingga, dari luar kelihatan unik dan artistik.
Menurut Founding Father UISI, Dwi Soetjipto, silo yang diubah fungsinya menjadi Masjid dulunya merupakan bagian dari bangunan operasional PT Semen Gresik yang kini bertransformasi menjadi Semen Indonesia.
“Masjid yang berada di bangunan monumental dan bersejarah, merupakan kado terbesar UISI diusianya ke 11 tahun. Agar kampus yang megah dan memiliki keunikan ini, akan mampu menarik minat mahasiswanya bukan hanya dari dalam negeri. Namun, juga dari luar negeri,” ungkap mantan Direktur Utama PT. Semen Gresik ini.
Dwi menambahkan bahwa kampus UISI didirikan, saat dirinya menjabat sebagai Direktur Utama PT Semen Indonesia.
“Tempat ini dahulu merupakan lahan batu kapur, yang kemudian dimanfaatkan dan diolah menjadi produk semen oleh Semen Gresik yang sekarang menjadi Semen Indonesia. Karena sudah tidak berproduksi lagi, maka kami dedikasikan tempat ini sebagai sumber ilmu dan cahaya,” imbaunya.
Sementara Rektor UISI Prof. Herman Sasongko menyampaikan rasa bangga atas terwujudnya salah satu cita-cita besar pendirian kampus. Yaitu, menghadirkan fasilitas ibadah representatif dan sarat makna historis.
“Keberadaan Masjid ini merupakan cita-cita kita bersama, sekaligus wujud nyata dari kolaborasi dan kerja sama semua pihak hingga mampu diimplementasikan secara nyata hari ini,” tegasnya.
“Tak hanya masjid, di lokasi yang sama kami juga akan hadir Perpustakaan Silo Al-Ilmi, sebagai pusat literasi dan pengembangan ilmu pengetahuan bagi sivitas akademika UISI. Terutama untuk memberikan pemahaman terhadap mahasiswa akan bangunan tempatnya mengeyam pendidikan,” tukasnya.
Prof Herman menjelaskan pemanfaatan silo sebagai Masjid atau tempat ibadah terdapat filosofi transisi dari material menjadi spiritual. Sebab, bangunannya tinggi besar dan kokoh yang dulu berfungsi sebagai wadah penampung semen.
“Dengan filosofi silo, mahasiswa UISI kami harapkan tidak hanya tangguh dalam melaksanakan sivitas akademik nya. Namun. juga kokoh secara spiritual religinya. Bahkan, Masjid ini juga terbuka bagi masyarakat yang ingin melaksanakan solat disini,” tandasnya.
“Semoga dengan semakin berkembang kampus ini dengan baik, akan semakin menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang mengetahui keberadaan UISI,” pungkasnya. (Mor)