JAKARTA (Independensi.com) – Para pebulu tangkis dari klub Jaya Raya mencetak empat gelar juara dari enam wakil di babak final pada ajang bergengsi Yonex-Sunrise Jaya Raya Junior International Grand Prix 2025, Minggu (13/7/2025). Laga yang berlangsung di GOR PB Jaya Raya, Bintaro, Tangerang Selatan, para pemain tuan rumah mampu tampil optimal untuk mengukuhkan diri sebagai juara umum.

Klub Djarum Kudus harus puas menduduki peringkat kedua dengan tiga gelar juara. Sementara itu klub Exist Badminton Club dan Thailand masing-masing dengan dua gelar juara. Sedangkan skuat Mutiara Cardinal Bandung, Jepang dan Singapura masing-masing dengan satu titel juara.
Sukses Jaya Raya dimulai oleh Miftaqul Putri Ayudis yang tampil terbaik di tunggal putri U-17. Dia mempersembahkan mahkota juara bagi Jaya Raya setelah di final sukses menggulung Raisya Affatunisa (Djarum Kudus) dengan skor 21-15, 21-6.
“Bangga rasanya bisa juara. Apalagi ini gelar pertama saya di level junior internasional grand prix. Di dua kesempatan sebelumnya di turnamen ini, saya hanya masuk semifinal. Sekarang bisa juara,” kata Putri, sapaan karib pemain kelahiran Wonogiri, 29 Maret 2009 ini.

Putri pun mempersembahkan gelar ini kepada rekan-rekannya yang terus mendukung dari pinggir lapangan. Juga untuk pelatih, klub Jaya Raya, pengurus, dan orangtua. “Terima kasih atas dukungannya. Saya pun tambah semangat untuk bisa memenangkan pertandingan,” tegas Putri.
Gelar kedua bagi Jaya Raya dipersembahkan dari nomor ganda campuran U-19. Di final, Muhammad Mulky Aufa Atmaja/Salma Mufida berhasil mengandaskan rekan seklub, Ardiola Dionilo/Nadia Pritasari (Daihatsu Yonex-Sunrise Candra Wijaya/Jaya Raya) dengan skor 8-21, 21-16, 21-18.
“Saya bersyukur bisa jadi juara di sini. Tadi di gim pertama kami belum bisa meredam permainan agresif lawan. Di gim selanjutnya, kami main lebih sabar, jangan lengah dan fokus saja,” kata Salma. “Ini juga gelar pertama internasional kami di sepanjang tahun ini. Sebelumnya kami juara di Sirnas B di Palangkaraya. Tentu sukses ini membuat kami tambah bangga,” kata Aufa.

Gelar ketiga Jaya Raya diperoleh dari nomor ganda putri U-17. Pasangan Mellynda Dwi Octavya/Nadhifa Nur Zahra tampil sebagai kampiun setelah menundukkan Jane Maira Faiza/Halifia Usni Pratiwi (Djarum Kudus), 21-14, 21-14.
“Bersyukur sekali bisa juara. Di kejuaraan ini tahun 2023 kami jadi runner up, sementara tahun lalu hanya bertahan hingga babak kedua. Kini jadi juara, tentu ada peningkatan. Kami bisa bangkit lagi setelah di beberapa turnamen performanya tidak maksimal,” kata Nadhifa. “Tadi kami bermain penuh percaya diri. Kami didukung teman-teman. Apalagi kami juga bermain di kandang,” imbuh Mellynda.
Jaya Raya kembali berpesta dengan gelar keempat setelah Maharishiel Timotius Gain menjadi juara di tunggal putra U-19. Di final, Tio sapaan akrab pemain ini berhasil mengandaskan permainan wakil Djarum Kudus, Muhammad Nashrulloh Alhabsyi dengan skor 15-21, 21-9, 21-15.
“Saya merasa senang, terharu, dan bangga dengan kemenangan ini. Saya sempat terpuruk di lima turnamen awal tahun ini. Performa saya baru bisa naik setelah juara Piala Kapolri dan kini juara internasional junior grand prix,” kata Tio. Menurut Tio, di gim awal, dirinya kurang siap dengan strategi lawan. Makanya kalah. Tetapi di dua gim berikutnya, dia bisa bangkit dan memetik kemenangan.

Kejutan diberikan pemain asal Negeri Matahari Terbit kategori U-15 tunggal putra, Taisei Kushima. Dia berhasil membawa satu-satunya gelar ke Jepang. Di final, Kushima yang unggulan kelima ini menyingkirkan Chan Yee Hei (Hong Kong), 25-27, 21-7, 21-14.
Pemain kelahiran Miyazaki, 24 Juni 2011 ini pun tertarik dengan suasana kejuaraan yang meriah dan ramai dengan dukungan suporter. “Pertandingan di Jepang itu suasananya sepi. Di sini atmosfernya meriah dan saya malah senang. Bisa tampil bersemangat,” tutur Kushima, yang diterjemahkan Antar Kurnia, sang pelatih asal Indonesia.
Juara Umum
Ketua Harian PB Jaya Raya, Imelda Wigoeno mengaku bangga dan bersyukur bahwa klub binaannya bisa menjadi juara umum. Kemenangan ini adalah kerjasama semau pihak di Jaya Raya dan diharapkan bisa diperyahankan.
“Kami bersyukur bisa menjadi juara umum. Kesuksesan ini berkat kerjasama yang solid antara pemain, pelatih, pengurus klub dan Yayasan Pembangunan Jaya Raya yang terus mendukung kami. Sukses ini sebagai akibat atau dampak dari dukungan penuh Yayasan Pembangunan Jaya Raya terhadap PB Jaya Raya,” kata Ketua Harian PB Jaya Raya, Imelda Wigoeno seperti dikutip dari rilis Humas PB Jaya Raya.
Sementara itu Ketua Umum PP PBSI Muhammad Fadil Imran mengatakan, pihaknya akan terus memberikan dukungan pada setiap kejuaraan-kejuaraan junior seperti Yonex-Sunrise Jaya Raya Junior International Grand Prix 2025. Hal ini mengingat dati turnamen seperti ini akan lahir pemain-pemain potensial yang bisa direkrut ke pelatnas.
“Kejuaraan seperti ini harus didukung. Semoga ke depan bisa makin dikenal di seluruh dunia dan diikuti pemain-pemain dari Eropa dan AS. Dari tim pemandu bakat PBSI juga sudah menyatakan, terutama di sektor ganda, banyak bibit-bibit pemain potensial yang kelak bisa direkrut ke pelatnas. Banyak bibit pemain yang bisa dikembangkan lagi,” kata Fadil.
Sedangkan menurut Ketua Pengurus Yayasan Pembangunan Jaya Raya Budi Karya Sumadi, dengan penyelenggaraan Yonex-Sunrise Jaya Raya Junior International Grand Prix 2025 yang berjalan sukses, pihaknya tentu memiliki komitmen besar untuk terus menggelar kejuaraan ini di masa depan.
“Ke depan, kami akan terus menggelar kejuaraan ini. Pasalnya kejuaraan ini menjadi ajang terbaik bagi pemain muda untuk mengasah dan meningkatkan kemampuan,” sebut Budi Karya.
Pada tunggal putra U-17, Rayhan Pandu Aksara menjadi kampiun. Ini juga gelar pertama di sepanjang 2025. Di laga pamungkas, pemain binaan Mutiara Cardinal Bandung ini berhasil menekuk Ghaisan Haidar Tsaqib (Exist Badminton Club), 21-14, 18-21, 21-17.
Pada final ganda putra U-15, Raynanda Laksmana/Athaya Affan Zaidan asal Exist Badminton Club sukses naik podium juara. Di final, unggulan pertama ini sukses mengatasi perlawanan Muhammad Waldan Habibi/Darmawan Setiawan (Djarum) dengan skor 21-16, 21-19.
Klub Exist meraih gelar kedua setelah pasangan ganda putri U-15, Malika Nur Aqilah/Berlian Indah Pinastika tampil sebagai jawara dengan mengandaskan Almaira Dzakira Wulanda Lestari/Kalia Rahmadani (Djarum Kudus), 21-19, 21-19. Kemenangan Malika/Berlian ini sekaligus memupus asa Djarum untuk menjadi juara umum kejuaraan dan harus puas dengan tiga gelar juara.
Pada ganda putra U-19, Alexius Ongkytama Subagio/Aquino Evano Kenedy Tangka tampil sebagai jawara. Di pertandingan pamungkas, pasangan binaan klub Djarum Kudus ini mengatasi perlawanan Revand Harianto/Akmal Nurrahman (Jaya Raya Jakarta) dengan skor 21-14, 21-18.
Hasil Final Yonex-Sunrise Jaya Raya Junior International Grand Prix 2025:
Kategori U-15
Tunggal Putra: Taisei Kushima (Jepang) vs Chan Yee Hei (Hong Kong), 25-27, 21-7, 21-14.
Tunggal Putri: Somasundaram Rithika (Singapura) vs Kalia Rahmadani (Indonesia), 21-17, 21-15.
Ganda Putra: Raynanda Laksmana/Athaya Affan Zaidan (Indonesia) vs Muhammad Waldan Habibi/Darmawan Setiawan (Indonesia), 21-16, 21-19.
Ganda Putri: Malika Nur Aqilah/Berlian Indah Pinastika (Indonesia) vs Almaira Dzakira Wulanda Lestari/Kalia Rahmadani (Indonesia), 21-19, 21-19.
Kategori U-17
Tunggal Putra: Rayhan Pandu Aksara (Indonesia) vs Ghaisan Haidar Tsaqib (Indonesia), 21-14, 18-21, 21-17.
Tunggal Putri: Miftaqul Putri Ayudis (Indonesia) vs Raisya Affatunisa (Indonesia), 21-15, 21-6.
Ganda Putra: Muhammad Luthfi Habibi/Faza Iwadh Kurnia Ramdhan (Indonesia) vs Lucas Ekarat Wedler/Tachin Wiriyachairerk (Thailand), 21-18, 21-12
Ganda Putri: Mellynda Dwi Octavya/Nadhifa Nur Zahra (Indonesia) vs Jane Maira Faiza/Halifia Usni Pratiwi (Indonesia), 21-14, 21-14.
Fanda Campuran: Lucas Ekarat Wedler/Chanyapat Chartweerachaisri (Thailand) vs Faza Iwadh Kurnia Ramdhan/Rachel Machalul Cahya Ayu (Indonesia), 21-17, 19-21, 21-19.
Kategori U-19
Tunggal Putra: Maharishiel Timotius Gain (Indonesia) vs Muhammad Nashrulloh Alhabsyi (Indonesia), 15-21, 21-9, 21-15.
Tunggal Putri: Tonrug Saeheng (Thailand) vs Xiao-Ting Su (Chinese Taipei), 21-14, 21-10.
Ganda Putra: Alexius Ongkytama Subagio/Aquino Evano Kenedy Tangka (Indonesia) vs Revand Harianto/Akmal Nurrahman (Indonesia), 21-14, 21-18
Ganda Putri: Imanuela Ayu Soka/Angelita Magdalena Yusup (Indonesia) vs Pranpriya Pannarai/Sirapat Tepnarong (Thailand), 21-12, 12-21, 21-11.
Ganda Campuran: Muhammad Mulky Aufa Atmaja/Salma Mufida (Indonesia) vs Ardiola Dionilo/Nadia Pritasari (Indonesia), 8-21, 21-16, 21-18.