Lewat TJSL, SIG Beri Bantuan Sarana Pendidikan Ponpes Minhaju Al Ihtida Sitobondo
SITUBONDO (independensi.com) – Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) menyalurkan bantuan sarana dan prasarana pendidikan, serta fasilitas operasional dan penunjang kegiatan sosial kemasyarakatan bagi lembaga pendidikan keagamaan dan komunitas masyarakat di Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
Bantuan yang disalurkan meliputi pembangunan dan renovasi asrama santri, serta pagar beton. Seperti yang dilakukan SIG di Pondok Pesantren Minhaju Al Ihtida’ di Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, program TJSL SIG senantiasa ditujukan untuk memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat. Fokus utamanya pada peningkatan kualitas pendidikan, serta aspek pemberdayaan sosial dan ekonomi.
“SIG tidak hanya menghadirkan solusi bahan bangunan berkelanjutan, tetapi juga membangun masyarakat di sekitar wilayah operasi. Kami berharap bantuan ini dapat meningkatkan kenyamanan dan kualitas belajar para santri, mendukung kegiatan lembaga keagamaan, serta memperkuat peran komunitas dalam kegiatan sosial, keagamaan, maupun ekonomi produktif masyarakat,” ujarnya, Kamis 11 September 2025.
Vita menambahkan bagi SIG keberhasilan tidak hanya diukur dari kinerja bisnis, tetapi juga dari kontribusi nyata bagi kemajuan bersama.
“Tidak hanya sektor ekonomi, komitmen SIG dalam pengembangan dan pemberdayaan masyarakat juga terwujud dalam dukungan terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan mendorong kegiatan positif sosial kemasyarakatan,” tandasnya.
Sementara Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Minhaju Al Ihtida, Ali Yafi mengungkapkan rasa syukurnya karena para santri kini sudah memiliki ruangan khusus yang lebih layak dan nyaman untuk aktivitas belajar termasuk mengaji. Apalagi ruangan yang direnovasi SIG terdiri atas bangunan dua lantai yang difungsikan sebagai aula dan ruang serbaguna.
”Selama ini, seluruh aktivitas belajar mengajar termasuk mengaji, masih dilaksanakan di masjid karena belum tersedia ruangan yang mampu mengakomodir aktivitas santri. Dukungan dari SIG membantu kami meningkatkan kualitas infrastruktur untuk kegiatan belajar yang efektif dan produktif,” tuturnya.
“Ini sangat terbantu kami, mengingat sejak berdiri pada tahun 2000 dan efektif beroperasi pada 2007, Pondok Pesantren Minhaju Al Ihtida’ berkembang secara swadaya dan jarang tersentuh bantuan dari pihak lain,” imbaunya. (Mor)