JAKARTA (Independensi.com) – Wacana sekolah tatap muka masih digodok pemerintah pusat maupun daerah. Untuk merealisasikan wacana ini, Pemprov DKI Jakarta merencanakan pilot project sebagian sekolah tatap muka bagi pelajar. Nantinya, uji coba akan dilakukan terbatas pada masing-masing jenjang sekolah.
“SD, SMP, SMA dan SMK,” kata Kepala Bidang SD dan PKLK Dinas Pendidikan DKI Jakarta Momon Sulaeman, Senin (22/3/2021).
Dia menjelaskan, saat ini Pemprov DKI masih menganalisis serta melakukan kajian lebih lanjut terkait program uji coba pembukaan sekolah tatap muka ini. Karena kapasitas pembukaan sekolah dibatasi, pembelajaran daring tetap diberlakukan selama uji coba ini.“Untuk sekolah yang jadi piloting masih dianalisis dari sistem assesment,” jelasnya.
Lebih lanjut Momon memaparkan beragam aspek perlu diperhatikan dalam mempersiapkan pilot project ini. Selain menjamin jalannya protokol kesehatan (prokes) COVID-19, Pemprov DKI turut mempertimbangkan kesediaan orang tua serta program vaksinasi bagi tenaga pendidik.
“Kesiapan sarana dan prasarana untuk prokes, kesiapan BDR, ijin orangtua dan vaksin bagi pendidik dan tenaga kependidikan,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Pemprov DKI Jakarta merencanakan sekitar 100 sekolah menjadi pilot project pembelajaran tatap muka di masa pandemi COVID-19. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan sekolah yang akan ditunjuk terdiri dari berbagai jenjang pendidikan.
“Nanti kita lihat, bisa sampai 50 sekolah bahkan mungkin bisa lebih dari sekolah yang ada di Jakarta, bisa mungkin sampai 100. Kita lihat berapa, nanti konfigurasinya mewakili wilayah dari SD sampai SMA, bahkan tersebar di seluruh Jakarta percontohan,” kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jumat malam (19/3/2021).
Nantinya, Pemprov DKI akan membatasi kapasitas keterisian sekolah hanya 50 persen serta memperhatikan penerapan protokol kesehatan COVID-19. Pihaknya akan menampung saran dari berbagai pihak terkait rencana ini.
Pemprov DKI memahami keinginan pemerintah pusat untuk membuka sekolah usai vaksinasi COVID-19 selesai. Untuk itu, Pemprov DKI akan meneliti sambil menyesuaikan dengan perkembangan kasus COVID-19 di Ibu Kota.