JAKARTA (Independensi.com) – Dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Kalimantan Selatan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono didampingi Anggota DPR RI M. Rifqinizamy Karsayuda dan Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin meninjau progres konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Banjarbakula dan pengoperasian Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah Banjarbakula di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), Kamis (21/10/2021).
Kunjungan Menteri Basuki ini dilaksanakan dalam rangka monitoring pengoperasian berbagai infrastruktur sesuai kebijakan OPOR (Optimalisasi, Pemeliharaan, Operasi dan Rehabilitasi) infrastruktur PUPR.
Sebelumnya pada tahun 2014-2016 telah diselesaikan pembangunan tahap I SPAM Regional Banjarbakula berkapasitas 250 liter/detik dengan bangunan reservoir berkapasitas 2.000 m3. Sementara TPA Banjarbakula telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Februari 2020 lalu.
“Untuk itu saya ingin melihat langsung untuk memastikan apakah sudah beroperasi dengan bagus, sehingga jika ada kekurangan bisa ditingkatkan. Apa yang sudah dibangun harus bermanfaat bagi masyarakat dan berfungsi dengan baik,” kata Menteri Basuki.
Dikatakan Menteri Basuki, saat ini tengah dikerjakan peningkatan SPAM Regional Banjarbakula dengan lingkup pekerjaan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) berkapasitas 500 liter/detik, bangunan reservoir Muslimin berkapasitas 2.000 m3, reservoir Pinus berkapasitas 1.000 m3, beserta rumah pompa dan sistem monitoring.
“Ditargetkan rampung akhir tahun 2021 dengan progres saat ini sekitar 88%. Jadi nanti total kapasitas SPAM Regional Banjarbakula sebesar 750 liter/detik. Ini untuk meningkatkan layanan PDAM di Kota Banjar Baru, Kabupaten Banjar, dan Kabupaten Tanah Laut dari sebesar 60% menjadi 80% dengan sambungan rumah (SR) total sekitar 74 ribu,” kata Menteri Basuki.
Pembangunan tahap II SPAM Regional Banjarbakula dikerjakan oleh kontraktor PT Jasuka Bangun Pratama dengan nilai kontrak sebesar Rp86,17 miliar dan konsultan supervisi PT Intimulya Multikencana.
Sebelumnya Menteri Basuki juga meninjau TPA Banjarbakula yang telah beroperasi. TPA regional tersebut mrmiliki kapasitas tampung 640 ribu ton dengan sistem sanitary landfill. “Untuk melayani lima kabupaten/kota di Kawasan Metropolitan Banjarbakula yang mencakup Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut, dan Kabupaten Barito Kuala,” kata Menteri Basuki.
Adapun cara kerja sistem sanitary landfill ini sampah yang masuk adalah sampah sisa atau 30% dari sampah awal yang telah dipilah dan sampah kemudian dilapis tanah. Berbeda dengan sistem open dumping, sampah hanya dibuang begitu saja tidak diproses lebih lanjut. TPA Sampah Regional Banjarbakula juga telah dilengkapi teknologi pengolahan air lindi berkapasitas 1,5 liter/detik.
Dikatakan Menteri Basuki, dalam satu hari TPA tersebut mampu menampung sekitar 240 ton sampah. “Dengan metode recycling dimana landfill yang telah digunakan kembali dihijaukan, diharapkan usia pakai TPA tersebut dapat lebih lama dari sekitar 6-7 tahun menjadi sekitar 10 tahun,” kata Menteri Basuki.
TPA Banjarbakula dilengkapi 4 sel landfill dengan luas total 15 ha. Pembangunan TPA Banjarbakula merupakan dukungan Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya kepada Pemerintah Daerah. Pembangunannya dilakukan sejak 12 Mei 2017 dan telah rampung pengerjaan pada 30 November 2018 dengan anggaran sebesar Rp 149 miliar dalam bentuk kontrak tahun jamak (multiyears contract) 2017-2018.
Turut hadir dalam tinjauan tersebut, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan. Endra S. Atmawidjaja, Direktur Air Minum Ditjen Cipta Karya Anang Muchlis, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalsel Dardjat Widjunarso, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan II Fikri Abdurrahman, dan Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Kalsel-Kaltim-Kaltara Hujurat Lohy. (wst)