Badung (Independensi.com) – Maraknya aksi kriminalitas di kawasan Kuta, Kabupaten Badung bikin resah turis asing. Hampir setiap malam terjadi penjambretan handphone maupun barang berharga lainnya ditambah lagi dengan minimnya lampu penerangan jalan dan banyaknya pekerja seks komersial (PSK) yang nampang berjajar di depan minimarket di kawasan itu. Hal ini menjadi keresahan dari para pengusaha yang berencana mengajukan Pengaduan gangguan keamanan di wilayah Legian.
“Pemerintah ataupun aparat keamanan harus cepat mengambil tindakan tegas terhadap pelaku kriminalitas. Dampaknya kawasan Legian tidak lagi seramai dahulu bahkan banyak tempat hiburan dan kafe beberapa waktu lalu menyatakan tutup,” kata narasumber yang tidak mau disebutkan namanya, Rabu (17/4/2024).
Diperlukan kerjasama dari semua pihak termasuk masyarakat untuk bekerjasama menjaga keamanan kawasan Legian yang kian sepi karena ditengarai karena takutnya wisatawan asing bepergian atau sekedar hangout di kawasan itu.
Para pelaku jambret biasanya mengincar sasarannya para wisatawan asing yang melintas di Monumen Peringatan Bom Bali 1.
“Mestinya ada penataan kawasan yang lebih holistik dari para stakeholder agar kawasan ini aman dan kamera pemantau (CCTV) mesti ditambah,” terang sumber tersebut.
Aparat desa dan polisi pamong praja diharapkan lebih proaktif dalam mengadakan patroli keamanan. (hd)