Bantuan tersebut secara simbolis dilakukan langsung oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, bersama pengurus Baznas di Aula Masjid Agung Maulana Malik Ibrahim Gresik Jawa Timur. Sebagai upaya untuk mengoptimalkan program “Gresik Cerdas”.
“Alhamdulillah dengan pendistribusian ini, anak-anak yang kurang mampu di Kabupaten Gresik, bisa melanjutkan jenjang pendidikan dan tentunya bisa meringankan beban dari para wali murid. Baik itu sekolah Negeri maupun sekolah di lembaga swasta,” ujar Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik dalam sambutannya, Selasa (3/9).
Di tambahkannya bahwa kegiatan pendistribusian beasiswa ini, merupakan hasil pengumpulan dan pengelolaan Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) yang dilakukan oleh Baznas Gresik, dari para penyalur zakat (Muzakki Red) maupun penyalur Infaq atau sedekah (Munfiq).
“Kami juga turut berterima kasih, kepada Baznas Jawa Timur yang turut memberikan bantuan kepada para penerima zakat (Mustahik). Berupa perbaikan rumah pasca gempa yang terjadi di Pulau Bawean, pemberian gerobak atau rombong untuk pelaku UMKM maupun hal lainnya,” sambungnya.
“Selain itu, bantuan ini merupakan bagian dari bagian program nawa karsa “Gresik Cerdas” yang kami gagas sejak pertama kali memimpin Gresik. Sehingga ini menjadi komitmen dari Pemkab Gresik untuk membantu keberlangsungan pendidikan anak-anak agar tidak putus sekolah,” tegasnya.
“Kami tentunya Pemkab dan Baznas Gresik, ingin menjalankan program secara maksimal. Serta tepat sasaran, agar memberikan motivasi terhadap para Muzakki atau pemberi zakat. Karena apa yang mereka berikan, sangat memberikan manfaat terhadap yang membutuhkan,” tandasnya.
Sementara, Ketua Baznas GresikGresik, Muhammad Mujib, menyampaikan pendistribusian beasiswa ini dilakukan secara terkoodinasi dan juga spontan. Untuk pendistribusian 1000 beasiswa sudah terkoodinasi dengan Baznas Gresik.
“Untuk beasiswa spontan juga kamu lakukan, sesuai dengan pengajuan dari masing-masing sekolah maupun masyarakat. Dengan nominal beasiswa yang sama,” ucapnya, Selasa (3/9/2024).
Mujib merincikan, bantuan untuk tingkat siswa SD ada 700 siswa, dengan masing-masing siswa menerima nominal Rp 400 ribu. Total Rp 280 juta.
Bantuan untuk SMP, ada sebanyak 300 siswa dengan masing-masing mendapatkan Rp 500 ribu. Total Rp 15p juta. Untuk SMA ada sebanyak 80 siswa, dengan masing-masing mendapatkan Rp 600 ribu, total Rp 48 juta.
Dan Mahasiswa produksi internal yang kuliah di Kabupaten Gresik, ada sebanyak 100 mahasiswa, dengan total bantuan Rp 300 juta. Untuk mahasiswa Eksternal atau kuliah di luar Kabupaten Gresik, dengan total Rp 150 juta.
Total beasiswa semuanya Rp 929 juta. Juga ada bantuan dari Baznas Provinsi untuk siswa SMA sederajat Rp 12 juta kepada 12 siswa, dengan masing-masing mendapatkan Rp 1 juta. Lalu, bantuan rombong gerobak kepada 17 orang Mustahik,” paparnya.
Menurut dia, program beasiswa Baznas Gresik ini, setiap tahun diberikan. Namun, untuk teknis beasiswa kepada SD sampai SMA berbeda dengan beasiswa Mahasiswa.
“Kalau mahasiswa sampai ke semester 8, kalau siswa pelajar setiap tahun harus mengajukan kembali bantuan beasiswa. Karena kuantitas penerima sangat banyak. Sehingga dengan sistem bergantian,” imbaunya.
“Adapun teknis untuk mendapatkan beasiswa, para penerima dalam pengajunnya harus menyertakan Surta Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Kelurahan maupun Desa dengan mengutamakan anak-anak dari keluarga duafa. Hal ini sesuai dengan kebijakan Baznas RI, Jatim, dan diikuti Kabupaten,” pungkasnya. (Ad)