Serahkan Kursi Roda, Yayasan Kaori Welas Asih Sambangi Rumah Komang Oka Mahendra

Loading

Gianyar (Independensi.com) – Momen penyerahan kursi roda kepada Komang Oka Mahendra yaitu gadis berusia 14 tahun yang merupakan anak ketiga dari pasangan I Kadek Oka Asmara (45 tahun) dan Ni Putu Wiarningsih (42 tahun), yang diketahui sebagai salah satu warga Banjar Anggarkasih, Desa Medahan, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar Bali oleh Ketua Yayasan Welas Asih Ni Kadek Winie Kaori terjadi dalam suasana haru namun bercampur suka cita.

Kini Komang Oka Mahendra bisa melakukan mobilitas kesehariannya dengan mudah seperti bermain dengan rekan sebayanya maupun nantinya pergi ke dokter untuk memeriksakan kesehatannya.

Berbekal kemampuan I Kadek Oka Asmara menjadi pelukis, sang ayah yang menafkahi hidup keluarga selama ini merasa bersyukur atas kepedulian Yayasan Kaori Welas Asih memberikan kursi roda kepada putrinya secepat ini, “Artinya hanya selang beberapa hari setelah dirinya diinfokan berhak menerimanya lalu tiba-tiba bantuan datang (kursi roda),” tuturnya terharu saat menerima kedatangan Tim Peduli Yayasan Kaori Welas Asih di rumahnya di Banjar Anggarkasih, Desa Medahan, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar Bali, Kamis (12/9/2024).

Menurutnya, saat pandemi Covid-19, Oka Mahendra masih bisa berjalan jinjit, karena sempat duduk lama, yang mengakibatkan tumpuan otot kakinya lemas hingga akhirnya kini tidak bisa berjalan.

“Mulai kelas 1 SD jalannya jinjit, lalu sempat dibawa ke Rumah Sakit dicek ternyata didiagnosa dokter menderita kelainan genetik,” kata Ni Putu Wiarningsih, Sang Ibu.

Meskipun sudah diterapi, namun kondisinya memburuk hingga mengalami lumpuh selama 4 tahun.

Atas kepedulian dan jiwa filantropinya, Ni Kadek Winie Kaori melalui Yayasan Kaori Welas Asih terpanggil untuk membantu aktivitas dan mobilitas keseharian Komang Oka Mahendra.

Kebetulan saat ini Yayasan Kaori Welas Asih dibawah pimpinan Ni Kadek Winie Kaori Intan Mahkota memiliki program “Menebar kebaikan dengan berdonasi kursi roda”.

“Bu Putu ini, yang sudah kita ajak bekerja di Kaori Group untuk produksi Dupa bercerita tentang kondisi keluarganya tentang anak ketiga, adik Komang Oka Mahendra yang tidak bisa berjalan dan perlu kursi roda,” ujar Kaori.

Meski dengan keterbatasan fisik, namun Winie Kaori terus memompa semangat Oka Mahendra agar terus berkreasi seperti Sang Bapak yang berprofesi sebagai pelukis, untuk bisa berprestasi kedepannya. Bahkan, diharapkan Oka Mahendra tidak boleh bersedih, tapi tetap semangat dalam kesehariannya.

“Nanti bikin lukisan seperti bapaknya, berkarya walaupun ditengah keterbatasan fisik nantinya bisa tetap berprestasi,” tutupnya. (hd)