BEKASI (IndependensI.com)- Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Kementerian Lingkungan Hidup, menggelar aksi sosial lingkungan berupa 0penanaman pohon Mangrove di Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Acara mengangkat tema “Peduli Muaragembong” dihadiri Sekretaris Kementerian Lingkungan Hidup, Rosa Vivien Ratnawati, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Penjabat Bupati Bekasi Dedy Supriyadi dan pejabat terkait.
Dikatakan, Kecamatan Muaragembong merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Bekasi yang memiliki potensi ekosistem pesisir. Namun wilayah ini kerap kali menghadapi tantangan serius seperti abrasi pantai.
Pj Bupati Desy mengatakan, melalui aktivitas peduli lingkungan dan sosial ini, menunjukkan tanggung jawab dan langkah nyata atas partisipasi sosial terhadap kelestarian lingkungan dan masyarakat sekitar.
Ia memaparkan, beberapa agenda yang dijalankan seperti penanaman bibit Mangrove menjadi langkah strategis untuk mencegah abrasi dan menjaga keseimbangan ekosistem pesisir.
Selain itu, terdapat aksi Clean Up sampah yang mencerminkan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sekaligus menjadi edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya mengurangi, memilah, serta mendaur ulang sampah.
Aksi ini disertai bazaar sembako menukarkan sampah terpilah dengan kebutuhan pokok. Ini tidak hanya menjadi solusi lingkungan, tetapi sebagai langkah konkret untuk membantu ekonomi masyarakat wilayah pesisir, terang Dedy.
Semenyara Wakil Menteri Keuangan, Thomas Djiwandono menambahkan, aktivitas sosial dan lingkungan hidup Peduli Muaragembong dirancang untuk menjadi langkah awal yang bertujuan menyebarluaskan informasi kepada masyarakat sekitar mengenai pentingnya pengurangan sampah.
Ia menyebutkan, aktivitas ini menghadirkan beberapa kegiatan di antaranya penanaman bibit mangrove sebagai komitmen dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan clean up sampah sebagai aksi agar tercipta lingkungan wilayah pesisir yang lebih sehat, serta menghadirkan bazar sembako yang dapat dibeli dengan cara ditukarkan sampah terpilah. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih memahami sampah bernilai ekonomis.
Ia mengajak semua pihak baik pemerintah daerah maupun masyarakat bergotong-royong dalam menjaga kelestarian lingkungan di wilayah Muaragembong.
Sekretaris Utama (Sestama) Kementerian Lingkungan Hidup, Rosa Vivien Ratnawati menambahkan, rangkaian kegiatan sejak 10 Desember 2023, melibatkan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Muaragembong, lintas agama, serta berbagai elemen masyarakat lainnya.
Kini tertanam sebanyak 2000 bibit mangrove. Semoga dengan upaya ini tidak tersapu lagi dengan rob. Pihaknya juga melaksanakan sosialisasi pilah sampah oleh masyarakat. Diharapkan, sampah yang dipilah dan mempunyai nilai ekonomis, dapat menambah penghasilan masyarakat. (jonder sihotang)