Legian (Independensi.com) – Puluhan siswa Taman Kanak-Kanak (TK) dan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) SIP School di kecamatan Legian ikut menyemarakkan gelaran parade ogoh-ogoh anak dan turut mendapatkan apresiasi dari masyarakat dan wisatawan, Sabtu pagi (15/3/2025).
Sinar terik matahari, tak membuat surut semangat para peserta parade tersebut. Dengan dipandu oleh guru masing-masing, mereka dengan mantap menjalankan tugas masing masing yang diembannya. Ada yang bertanggung jawab memikul ogoh-ogoh, ada pula yang membawa papan nama, spanduk dan perangkat lainnya.
Kegiatan yang diadakan oleh SIP School Legian ini dimaksudkan untuk mengenalkan adat dan budaya kepada anak sejak usia dini.
“Dengan memperkenalkan budaya Ogoh-ogoh kepada anak usia dini mulai dari cara membuat diarak dan juga disampaikan makna dan filosofinya, intinya ingin mewadahi pencita seni agar dapat melestarikan seni dan budaya Bali pada khususnya, kegiatan ini merupakan kegiatan kedua yang kami selenggarakan,” kata Direktur SIP School DR. Drs. I Nyoman Sarjana, Mikom.
Orang tua murid dilibatkan saat membuat ogoh-ogoh dan saat parade terutama dalam menabuh blaganjur
Ketua Yayasan sekaligus owner SIP (Siswa Indah Prima), DR. Drs. I Nyoman Sarjana, MIKom, mengatakan bahwa Keberadaan SIP School yang dirintis sejak tahun 2003 silam tetap menitikberatkan pada pendidikan karakter dan budaya lokal selain mengadopsi budaya internasional.
“Kita kolaborasikan budaya lokal, nasional dan internasional untuk diajarkan kepada anak sejak dini. Sehingga ke depan di tengah kemajuan dan era globalisasi anak-anak lebih siap,” SIP School. (hd)