JAKARTA (Independensi.com) – Usai sudah debut konser grup band legendaris Oasis yang membuat pecah suasana Principality Stadium, Cardif, London, Inggris akhir pekan lalu. Band asal kota Machester yang dimotori Liam dan Noel Gallagher berhasil memuaskan sekitar 75.000 penonton yang memadati Stadion Nasional Wales di tengah kota Cardif. Sebuah konser yang menandai kebangkitan grup band Brit Pop yang sempat menyatakan membubarkan diri pada 2009.

“Kami tampil energik dan puas dengan sambutan penonton. Kami dalam kondisi “on fire” setelah Cardif,” ungkap gitaris utama Oasis, Noel Gallagher seperti dikutip dari thesun.co.uk. Sedangkan adik kandungnya, Liam mendukung pernyataan Noel dan menyatakan masa depan Oasis ada di tangan Gallagher bersaudara.
Tampil di Cardif, Gallagher bersaudara ini memboyong line up asli Oasis yakni, Paul “Bonehead” Arthurs, Gem Archer, Andy Bell dan Joey Waronker menggetarkan pilar stadion Cardif dengan gelegar magis lagu-lagu hits 90-an Oasis. Konser dibuka lagu andalan “Hello” diikuti beberapa lagu terbaik lainnya seperti “Cigarettes & Alcohol”, “Supersonic” hingga “Roll With It.” Para penonton yang berusia 40-an ke atas itu menanggapi dengan antusias, seakan terbuai pada kenangan saat mereka masih “muda dan berbahaya”.
Saat mengakhiri lagu “Live Forever”, muncullah gambar raksasa pesepak bola asal Portugal, Diogo Jota yang tewas mengenaskan karena kecelakaan mobil pada Kamis (3/7/2025). Sebuah penghormatan bagi Jota yang merupakan salah satu pemain andalan Liverpool. Liam Gallagher sendiri adalah fans berat Manchester City dan mengaku penghormatan bagi Jota adalah sebuah ungkapan kemanusiaan serta simpati yang tumbuh dari fair play di olahraga sepak bola.
Selepas penghormatan Jota, Oasis kembali meningkatkan ritme dan suasana fengan lagu andalan sepeti “Don’t Look Back in Anger,” “Wonderwall”, “Stand by Me” dan “Champagne Supernova” dari album terbaik se-Inggris Raya pada medio 1990-an. “Terima kasih untuk kalian yang masih menunggu kami,” ujar Liam usai konser.
Napak Tilas
Usai Cardif, Oasis bakal melakukan tur lanjutan menyambangi kota-kota utama di Inggris dan Irlandia seperti Manchester, London, Edinburgh, Dublin. Selain itu, mereka bakal tampil di Toronto, beberapa kota di Amerika Selatan, Asia dan Australia. “Kami masih bisa membuktikan sebagai band mainstream yang kuat. Kami tak sabar untuk konser berikutnya,” imbuh Noel.
Berbekal kemajuan teknologi digital dan media sosial, Oasis hendak melakukan “napak tilas” kesuksesan bermusik yang sempat tertidur lelap selama 16 tahun. Kendati Gallagher Bersaudara tak tinggal diam meratapi sukses nyaris dua dekade itu, keduanya tetap konsisten dalam musikalitas dan produktifitas yang cukup baik. Keduanya punya band setelah Oasis dan cukup sukses di tangga lagu Inggris Raya serta dunia.
Perseteruan kakak-beradik ini sempat dianggap sebagai gimmick dan pemicu bubarnya Oasis. Namun di konser Cardif, bersatu kembalinya duo Gallagher dalam satu panggung justru mengundang simpati dan komentar sehingga meningkatkan engagement serta algoritma Oasis di semua platform media sosial. “Kami siap tampil luar biasa dan hebat,” janji Liam.