JAKARTA (IndependensI.com) – Sebenarnya duel kedua petenis ini secara prestasi tidaklah terlalu signifikan untuk dibicarakan. Serena Williams akan berjumpa Maria Sharapova di babak keempat grand slam French Open 2018, Senin (04/06/2018). Dari catatan yang ada, Serena mengumpulkan angka 19 kemenangan dari 21 kali bertemu dengan Sharapova. Hanya saja, ketika kedua petenis kelas dunia bertemu dalam satu lapangan dalam babak apapun, para penikmat tenis tidak akan begitu saja melewatkan pertandingan tersebut.
Serena yang hendak menunjukkan kedigdayaan meraih gelar grand slam ke-24 sepanjang karier, usai melahirkan. Sedangkan Sharapova hendak membersihkan namanya setelah dirudung kasus doping yang membuatnya dilarang bermain selama 15 bulan. Dia sudah memiliki tiga gelar French Open. Mungkin, latar belakang inilah yang menjadi daya tarik tersendiri pada duel di lapangan Philippe-Chatrier, Roland Garros, Paris, Prancis.
Dari laga sebelumnya, Sharapova boleh dibilang melalui jalan ang sedikit ketat. Babak pertama saja sudah menemui sedikit kesulitan sebelum mencatat kemenangan 1-6, 6-4, 6-1 atas petenis Belanda, Richel Hogenkamp. Kemudian di laga kedua, Sharapova yang menjadi unggulan ke-28 itu mulai menemukan ritme bermain terbaiknya. Kendati sempat dipatahkan servisnya, Sharapova bermain konsisten untuk menundukkan Donna Vekic asal Kroasia 7-5, 6-4. Sebelum bertemu Serena, Sharapova dengan mudah mengandaskan Karolina Pliskova dari Ceko dengan skor 6-2, 6-1.
Sedangkan Serena yang menjadi petenis nonunggulan, nyaris menemui kekalahan sebelum mencatat kemenangan 7-6(4), 6-4 atas Kristyna Pliskova dari Ceko. Babak kedua, Serena kembali diuji secara fisik dan teknik oleh petenis muda Australia Ashleigh Barty 3-6, 6-3, 6-4. Keduanya bertarung dalam pertandingan menguras stamina selaam satu jam 46 menit. Baru di babak ketiga, Serena menemukan lawan mudah yakni petenis Jerman, Julia Goerges dengan mudah 6-3, 6-4.
Pertemuan ke-22 ini menjadi pertandingan yang cukup sulit bagi keduanya. Mereka sudah tak jumpa selama dua setengah tahun. Walau Serena dipastikan mendominasi seperti saat mengandaskan Sharapova di perempat final Australia Terbuka 2016, Sharapova pun tak punya banyak pilihan. Pukulan dan penempatan bolanya tak lagi sakti seperti sebelumnya, dan ini sudah terjadi sejak 2014. Bahkan, pukulan keras dan winner yang menjadi andalannya seolah dengan mudah “dikunyah” Serena.
Hal yang bisa dibanggakan Sharapova adalah performa terbaik selama 12 bulan terakhir yang sudah dibangun secara maksimal. Pun ketika bisa bermain di Roland Garros kali ini yang tak lagi melalui wildcard. Dia bisa menunjukkan permainan terbaiknya atas lawan-lawan sepadan. Namun demikian, mental dan performanya akan menurun setelah bertemu Serena. Tak ada lagi permainan lambat di atas lapangan clay yang biasa dimainkan petenis kelahiran Nyagan, Rusia itu. Tinggal saja lenguhan yang memekakkan telinga dan pakaian seksi yang bisa menjadi pemanis tatkala bertanding nanti.
Sedangkan Serena yang memiliki performa fisik dan teknik yang maksimal, akankah menurun setelah “turun mesin” tahun lalu? Banyak yang menyangsikan performa Serena bisa konsisten seperti dulu lagi. Di nomor ganda putri berpasangan dengan sang kakak, Venus Williams, Serena melepas kesempatan untuk menuai kemenangan di babak ketiga, Minggu (03/06/2018). Bisa jadi untuk menghemat tenaga demi pertandingan di nomor tunggal putri bagi Duo Williams ini tentunya.
Hi there! Would you mind if I share your blog with my facebook group? There’s a lot of people that I think would really enjoy your content. Please let me know. Thanks