JAKARTA (IndependensI.com) – Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM mencatat rasio elektrifikasi di Indonesia per 15 Juni 2019 sudah mencapai sebesar 98,81%. Angka ini meningkat 0,5% dari posisi akhir Desember 2018 yang mencapai 98,3%.
Dari angka tersebut, tercatat sudah ada 67,54 juta rumah tangga di Indonesia sudah teraliri listrik. Sedangkan yang belum berlistrik jumlahnya masih ada 813.872 rumah tangga lagi. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi provinsi dengan rasio elektrifikasi terendah yang angkanya cuma 62%.
Marginnya cukup jauh dari Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat yang ada di atasnya dengan rasio elektrifikasi masing-masing 84% dan 87%. Sementara Bali menjadi provinsi pertama di Indonesia yang rasio elektrifikasinya mencapai 100%.
“NTT itu kenaikannya kita harapkan tambah 10% akhir 2019. Kita sengaja fokus di situ agar masyarakat di sana sejajar dengan saudara-saudara lain di Indonesia. Yang lain sudah di atas 90%, di sana masih kisaran 62%. Kita genjot teman-teman di PLN,” kata Dirjen Ketenagalistrikan Rida Mulyana dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa (2/7/2019).
Hingga akhir 2019 mendatang, diharapkan jumlah rumah tangga berlistrik bisa bertambah 627.068 lagi. Dengan demikian total rumah tangga berlistrik sampai akhir 2019 nanti berjumlah 68,17 juta rumah tangga.
Pemerintah sendiri menargetkan rasio elektrifikasi hingga akhir 2019 mencapai 99,9%. Ada beberapa strategi yang disiapkan untuk mencapai target tersebut, di antaranya melalui sinergi BUMN, CSR PLN, Pemda dan CSR Badan Usaha di sektor ESDM. (dan)