“Hari ini, ada calon yang akan maju di Pilkada Gresik 2020 dipanggil DPP Golkar untuk menerima surat keputusan dukungan,” ujarnya.
“Tapi kalau ditanya siapa yang menerima dan apakah hal itu merupakan rekomendasi (rekom), saya tidak bisa mendahului keputusan DPP. Karena, surat keputusan bisa berbentuk surat penugasan, rekom sementara atau rekom definitif,” tegasnya.
Di tambahkan Sarmuji, pada Pilkada Gresik 2020 Golkar akan mengikuti apa yang menjadi keputusan kyai sepuh dalam memutuskan dan merekomendasi calon untuk tampil dikontestasi lima tahunan itu.
“Apa yang di dawuhkan oleh para kyai sepuh di Gresik, itu yang akan jadi acuan Golkar dan pasti akan kita patuhi. Apakah nanti calonnya dari kader sendiri atau dari luar Golkar,” ungkapnya.
Sementara, Ketua DPD Golkar Gresik Ahmad Nurhamim menjelaskan bahwa partainya sebelumnya telah melakukan penjaringan terhadap kandidat yang dinilai layak untuk diusung maju pada Pilkada Gresik 2020.
“Untuk memastikan calon yang layak diusung, kami telah kirimkan 10 nama hasil penjaringan ke DPP Golkar. Namun, setelah itu muncul dinamika politik baru dengan ijtihadnya para kyai sepuh di Gresik.
Maka masuk nama Fandi Ahmad Yani, untuk kita kasih ruang. Sehingga, nama hasil penjaringan yang sebelumnya 10 bertambah satu jadi ada 11 nama yang kami usulkan,” paparnya.
“Prinsipnya yang menjadi target Golkar pada Pilkada Gresik 2020, adalah menang berkwalitas. Dengan artian, kami akan menempatkan kader internal Golkar dalam posisi Colan Bupati maupun Calon Wakil Bupati,” tandasnya.
Untuk diketahui, pada perhelatan Pilkada Gresik 2020 masih dua pasang yang telah deklarasikan diri maju. Yakni, Mohammad Qosim-Asluchul Alif yang diusung PKB Gerindra dan Fandi Ahmad Yani-Aminatun Habibah hasil ijtihad para kyai sepuh.
Serta didukung oleh sejumlah partai politik (parpol), diantaranya PPP, PAN, Nasdem, PDIP, dan Demokrat.
Sedangkan, pada Musda ke X Partai Golkar Gresik, memutuskan Ahmad Nurhamim secara aklamasi kembali terpilih untuk yang kedua kalinya, memimpin partai beringin tersebut dalam masa bakti 2020-2025. (Mor)