JAKARTA (IndependensI.com) – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memastikan tidak akan mempromosikan vaksin sebelum benar-benar terbukti lewat uji klinis. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan vaksin yang akan digunakan secara global harus aman dan efektif.
“Tidak akan ada penggunaan vaksin besar-besaran sebelum para regulator yakin, pemerintah yakin, dan WHO yakin bahwa standar minimal keamanannya sudah terpenuhi,” kata kepala peneliti WHO, Soumya Swaminathan, seperti dikutip dari Reuters pada Minggu (6/9/2020).
Melihat perkembangan studi saat ini, WHO memprediksi pemberian massal vaksin Corona baru akan mulai terjadi pada pertengahan 2021.
Uji klinis tahap III yang sekarang sedang dijalani beberapa kandidat vaksin memakan waktu lebih lama karena melibatkan banyak kelompok populasi untuk menguji keamanan dan efektivitasnya.
“Sekarang sejumlah orang sudah divaksinasi, tapi kita belum tahu apakah ini bekerja… Saat ini kita masih belum punya tanda jelas apakah tingkat efikasi dan keamanan vaksin sudah sesuai dengan yang diharapkan,” kata juru bicara WHO, Margaret Harris.
Seperti diketahui, beberapa Negara seperti China dan Rusia, sudah mulai menggunakan vaksin Corona eksperimental bahkan sebelum uji klinisnya selesai. Hal ini tampaknya mulai diminati juga oleh negara lain yang berharap proses produksi dan perizinan vaksin dapat dibuat lebih sederhana.