Panglima TNI: Saya Tidak Etis Berkeinginan Menjadi Presiden

Loading

BOGOR (Independensi.com) – Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengatakan dirinya masih fokus sebagai Panglima TNI meskipun banyak kelompok yang mendukung dirinya menjadi Presiden. “Saat ini saya Panglima dan tidak etis apabila memiliki keinginan untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden,” kata Gatot Nurmantyo menjawab pertanyaan media di sela acara Penguatan Ideologi Pancasila di Istana Bogor, Sabtu (12/8/2017).

Menurut Gatot, Presiden dan Wapres adalah atasannya, sehingga tidak etis bila dirinya berkeinginan seperti itu. “Biarkan saya fokus sebagai Panglima TNI untuk melaksanakan tugas saya menjaga keutuhan NKRI,” ungkapnya.

Lebih lanjut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjelaskan tentang aksi 171717 yang dicanangkannya memiliki latar belakang dari isi pembukaan UUD 1945 yang bertujuan agar bangsa Indonesia dan rakyatnya dapat saling menyayangi, sehingga bangsa indonesia akan bisa fokus terus maju dan membangun. “Jangan terjemahkan macam-macam soal aksi itu,” tuturnya.

“Jadi kemerdekaan ini diakui oleh semua pejuang karena rahmat dari Allah. Maka pada 17 Agustus ini kita pun berdoa. Semua umat beragama berdoa tidak hanya Islam, selama satu jam untuk bersyukur. Kita diberikan contoh oleh orang-orang yang berjuang, mereka sudah berjuang pun tidak sombong. Mereka paham bahwa semua itu karena rahmat Tuhan,”kata Gatot.

Mengenai kasus dugaan perkelahian yang dilakukan oleh oknum Pewira TNI, Panglima TNI mengatakan bahwa hal tersebut masih dalam proses hukum. TNI akan selalu menjunjung tinggi hukum yang berlaku.

“Saat ini hal tersebut sedang diproses, saya tidak bisa menghukum seseorang tanpa ada alasan hukum. Pasti ada sebabnya, itu suatu perbuatan tidak etis yang tidak boleh terjadi. Semuanya akan diperiksa, bukan hanya dua-duanya, penyebabnya juga diperiksa,” tegasnya. (kbn)