BOGOR (IndependensI.com) – Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta (UTA’45) menjalankan program penyuluhan untuk warga Desa Kiarasari, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.
Kegiatan itu merupakan program kedua dari tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) UTA’45 Kelompok 7 yang dibimbing Hangga Novian, MSi. Penyuluhan bertema “Sanitasi Terjaga, Generasi Juara” ini dilaksanakan pada 9 Agustus 2017 lalu.
Warga setempat antusias menghadiri penyuluhan ini. Dalam acara tersebut hadir juga Sekretaris Desa Kiarasari, Muhammad Rusdini, SPd.
Lewat presentasi yang diberikan, Kelompok 7 ingin meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya menjaga kebersihan, terutama untuk urusan buang hajat. Masih banyak warga Kiarasari yang membuang kotoran ke sungai atau kali.
Para mahasiswa memaparkan dampak buruk yang ditimbulkan dari tindakan buang hajat sembarangan. Salah satunya adalah pencemaran air. Sisa metabolisme yang mencemari sungai dapat membuat airnya tidak sehat dikonsumsi.
Air yang tercemar kotoran manusia juga bisa meningkatkan risiko wabah diare dan penyakit kulit. Terutama jika air itu masih dipakai untuk mencuci pakaian dan makanan.
Tim KKN Kelompok 7 juga memberikan pengetahuan tentang penggunaan dan perawatan terhadap septic tank konvensional dan biologis. Mereka juga mengemukakan bahwa membuang kotoran di kakus yang dilengkapi septic tank jauh lebih sehat dibanding melakukannya di sungai.
Ketua Kelompok 7, Resen Sirat, mengatakan berharap penyuluhan ini bisa membuat warga Desa Kiarasari lebih mengerti tentang pentingnya sanitasi dan mau menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Perilaku yang sehat akan menumbuhkan lingkungan yang sehat dan memunculkan generasi juara,” kata Resen. (Nurman Maulana)