JAKARTA (IndependensI.com) – Pelari jarak jauh Indonesia Agus Prayogo memiliki harapan untuk memperbaiki penampilannya menjelang Asian Games 2018 mendatang, selepas keberhasilannya mendulang satu emas dari 10.000 meter dan perak nomor maraton di ajang SEA Games 2017.
“Di Asian Games 2018, saya disarankan hanya turun di satu nomor saja, namun masih didiskusikan. Tapi saya pribadi ingin turun di maraton,” kata Agus seperti dikutip dari Antara, Selasa (19/9). Hal pertama yang menjadi harapan Agus adalah adanya tempat berlatih yang lebih layak dari fasilitas selama ini yang terletak di kawasan perkebunan teh Malabar, Pangalengan, Kabupaten Bandung.
“Di Pangalengan saya berlatih dengan permukaan tanah gravel yang sudah sangat tergerus dan hanya menyisakan krikilnya saja, di mana hal ini jelas menyulitkan saya dalam berlari. Jika ada lokasi yang lebih layak, tentu prestasi saya akan lebih baik,” ujar Agus.
Dengan waktu pelaksanaan Asian Games 2018 yang semakin dekat, Agus merasa sudah waktunya ia berkesempatan berlatih di tempat-tempat ideal seperti yang selama ini dipakai para pelari maraton kelas dunia. “Pelari-pelari luar biasa berlatih di Kenya dan Amerika Serikat. Lokasinya juga di dataran tinggi lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut sementara Pangalengan, ketinggiannya hanya 1.500 meter di atas permukaan laut,” ungkap Agus.
Selain itu, Agus juga mengharapkan memiliki rekan berlatih, pasalnya selama ini ia merasa jenuh dan bosan jika harus terus berlatih sendiri. “Tidak ada yang bisa memotivasi saya di dalam latihan, karena cuma sendirian. Ini juga jadi pembelajaran bahwa sudah saatnya saya berlatih dengan rekan di lokasi yang lebih memadai,” ujar Agus.
Sebelumnya, di SEA Games 2017 lalu, Agus yang turun perdana di nomor maraton, harus puas untuk finis di urutan kedua setelah dikalahkan rival yang juga merupakan teman dekatnya, Soh Rui Yong (Singapura). Kendati Agus menyampaikan ingin turun di nomor maraton, Agus sendiri tidak mau memasang target terlalu tinggi di Asian Games 2018, pasalnya ia sadar bahwa kompetitornya pasti jauh lebih sulit daripada saat di SEA Games 2017. Hal itu dilakukannya untuk mempersiapkan diri dalam ajang yang lebih tinggi lagi ke depannya.