BANTEN (Independensi.com) – Kementerian Pertanian bersama instansi terkait melakukan panen dan tanam jagung pipilan kering secara serentak di Desa Pagintungan, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Banten, sebagai upaya pengembangan pangan di wilayah penyanggah kota besar.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Pertanian Kementan Muhammad Syakir mengatakan Kabupaten Serang menjadi salah satu wilayah yang ditetapkan Menteri Pertanian sebagai produsen pangan di sekitar ibu kota guna mencapai swasembada jagung.
“Daerah kota besar akan didukung pangan oleh daerah sekitarnya karena membutuhkan pangan dalam jumlah besar. Maka itu, strateginya mengembangkan daerah sekitar kota besar sehingga tidak mempengaruhi inflasi ketersediaan pangan dan harga yang diterima petani juga baik,” kata Syakir di Desa Pagintungan, Serang, Banten, Rabu (27/9/2017).
Ia menjelaskan untuk mewujudkan kedaulatan pangan, Kementerian Pertanian melalui Program Pengembangan Pangan di Wilayah Penyanggah Kota Besar, menetapkan 13 kabupaten di tiga provinsi sebagai produsen pangan.
Provinsi Banten yang menjadi penyanggah pangan ibu kota, terdapat di Kabupaten Serang, Lebak, Pandeglang dan Tangerang. Provinsi Lampung terdapat di Kabupaten Lampung Utara, Lampung Selatan dan Lampung Timur.
Sementara itu, wilayah penyanggah di Provinsi Jawa Barat terdapat di Kabupaten Subang, Karawang, Sukabumi, Purwakarta dan Cianjur.
Pada kegiatan itu jagung pipilan kering dengan kadar air sekitar 20 persen yang dipanen seluas 5 hektare, namun sebelumnya petani sudah memanen 100 hektare.
Para petani di Desa Pagintungan mengakui komoditas jagung merupakan jenis omoditas yang baru ditanam, sebelumnya umumnya hanya padi. Oleh karena itu, kelompok tani belum bisa menikmati keuntungan dari panen serentak itu
“Kami belum bisa menikmati untung karena jagung ini terhitung baru di Banten. Jadi kami juga belum bisa menghitung tonase per hektare,” ungkap Sumanta, salah satu petani dari Kelompok Tani 2.
Kementan menyatakan salah satu lokasi pengembangan budidaya jagung di Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, memiliki potensi lahan 300 ha, 125 ha di antaranya sudah panen dan dimanfaatkan untuk budidaya jagung oleh petani sekitarnya.
Guna mendukung panen berkelanjutan, Kementerian Pertanian memberikan bantuan berupa benih jagung 200kg, alat dan mesin pertanian (alsintan), traktor roda empat sebanyak lima unit, traktor roda dua 61 unit, pompa untuk irigasi dan mesin tanam jagung.
Kementan juga memfasilitasi penjualan langsung jagung pipilan kering kepada pengusaha sehingga tidak ada perantara sehingga petani mendapatkan harga yang sesuai.
Pemerintah Provinsi Banten menetapkan sasaran tanam jagung 2017 seluas 128.095 ha, luas panen 122.971 ha, dan produksi 479.103 ton (produktivitas 38,96 ku/ha).
Sasaran tersebut sebagian besar berada di kawasan penyangga pangan yaitu Kabupaten Pandeglang 85.850 ha, Kabupaten Lebak 30.000 ha dan Kabupaten Serang 10.900 ha.
Realisasi tanam jagung di Provinsi Banten sampai akhir Agustus 2017 seluas 17.329,7 ha dengan perkiraan luas panen sampai September 2017 adalah 12.371,7 ha.