TARAKAN (IndependensI.com) – Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan Embung Bengawan di Kelurahan Juata Kerikil, Kecamatan Tarakan Utara seluas 477 hektar dengan anggaran sebesar Rp 85,87 miliar. Volume air yang dapat ditampung sebesar 148 ribu m3 dengan besarnya debit pengambilan 100 liter/detik. Untuk menjaga tampungan air tidak hilang saat kemarau, Kementerian PUPR menggunakan teknologi khusus.
“Apabila kemarau mengakibatkan terjadi penurunan tinggi muka air, maka kita terapkan teknologi geomembran supaya airnya tidak hilang terserap. Hal ini yang juga akan diterapkan di Embung Rawasari ” terang Kepala Pusat Air Tanah dan Air Baku Kementerian PUPR Amir Hamzah.
Direktur Utama Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tarakan, Agus Adnan mengungkapkan, Embung Bengawan dengan 148 ribu meter kubik ini., diharapkan dengan kapasitas cukup besar ini sanggup untuk melayani 70 hingga 80 sambungan rumah yang ada di wilayah dan Tarakan Utara.
“Tetapi untuk instalasi sekarang, Embung Bengawan itu kemampuannya masih terbatas, punya debit aliran sungai antara 30-35 liter perdetik saja dulu. Jadi, sambil menunggu debitnya meningkat kita harus cari sumber air yang lain,” tandasnya. Menurut program kerjanya, lanjut Adnan rencana kedepan Tarakan akan dibagi 3 zona pelayanan. Terdiri dari wilayah Tarakan Utara khususnya Kelurahan Juata Laut yang akan dipenuhi dari Embung Bengawan dan kemungkinan nanti akan cari sumber air baku lain.
“Nanti, untuk Tarakan Kota yaitu dari perbatasan Tarakan Utara mulai dari Karang Harapan ke Tarakan Barat di Kelurahan Karang Anyar, Karang Anyar Pantai hingga Jalan Yos Sudarso itu kebutuhan air bersihnya akan dipenuhi dari Embung Persemaian,” katanya.
Kemudian, dari penyimpanan air bersih di Jalan Kampung Bugis akan melayani kebutuhan masyarakat di sebagaian Kelurahan Karang Anyar, Karang Balik dan sebagian Pamusian. “Kalau di Embung di Kelurahan Kampung Satu itu untuk melayani masyarakat yang tinggal mulai dari Kelurahan Gunung Lingkas, Selumit sampai di Mamburungan Timur sebagian,” imbuhnya.