JAKARTA (IndependensI.com) – Diduga korupsi, ketua Komite Olimpiade Brasil langsung mengundurkan diri.
Carlos Nuzman, yang membantu penyelenggaraan Olimpiade Rio 2016, mengatakan terpaksa meletakkan jabatan agar bisa konsentrasi membela diri di pengadilan.
“Agar dapat menjalankan secara penuh hak saya untuk membela diri, hak yang saat ini sudah dilanggar, saya mengundurkan diri dari posisi ketua Komite Olimpiade Brasil,” kata Nuzman dalam pernyataan bertanggal Jumat (6/10/2017) yang baru disiarkan pada Sabtu (7/10/2017).
Nuzman juga mundur dari posisi ketua komite pelaksana Rio 2016, yang sukses menggelar Olimpiade pertama di kawasan Amerika Selatan. Namun setelah Olimpiade berakhir, terungkap sejumlah skandal bernilai jutaan dolar.
Sikap Nuzman ini jauh berbeda dibanding para tersangka korupsi di Indonesia. Pada 2007, Nurdin Halid tetap memimpin PSSI meski berada di penjara karena kasus korupsi pengadaan minyak goreng. Nurdin bahkan beberapa kali mengundang pengurus PSSI untuk melakukan rapat organisasi. Desakan FIFA agar Nurdin mundur tidak digubrisnya.
Nuzman ditangkap di Rio de Janeiro, Kamis (5/10/2017) karena dugaan terlibat penyuapan yang memuluskan terpilihnya Rio sebagai tuan rumah. Laki-laki berusia 75 tahun itu diduga ikut merencanakan pembayaran untuk anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) agar memilih Rio dalam voting.
Bulan lalu, pemerintah Brasil mengatakan Nuzman punya peran penting dalam penyuapan tersebut. Mantan gubernur negara bagian Rio, Sergio Cabral, yang dihukum 14 tahun kurungan penjara atas tuduhan penyuapan dan pencucian uang, diduga mendalangi skandal pembelian suara ini.
Pada Jumat, IOC sudah menangguhkan sementara status Nuzman sebagai anggota kehormatan dan mencoretnya dari komite koordinasi Olimpiade Tokyo 2020.
IOC juga menangguhkan keanggotaan Komite Olimpaiade Brasil meski lembaga itu mengatakan sanksi tersebut tidak berpengaruh buat para atlet Brasil. Mereka tetap dapat ikut serta dalam Olimpiade Musim Dingin 2018 yang diselenggarakan di Pyeongchang, Korea Selatan. Olahragawan Brasil juga dapat terus menikmati beasiswa internasional.