JAKARTA (Independensi.com) – Ketua Srikandi, organisasi beranggotakan wanita Indonesia yang menikah dengan pria asing, Itha Saleem (kanan), bersama President Lion’s Club Jakarta Centennial Cendrawasih Dr.Rosaline Irene Rumaseuw,M.kes (tengah) dan Dewan Sekretaris Umum, Dewan Kesenian Tanah Papua Provinsi Papua Septinus Rumaseb (kiri) saat konferensi pres di ulang tahunnya yang ke-17 di Hotel JW Mariot, Kuningan, Jakarta, Rabu (18/10/2017). Acara ini di selenggarakan untuk penggalangan dana perempuan Papua yang berjuang melawan kanker serviks dan aids.
Srikandi adalah organisasi yang memiliki visi dan misi untuk menjadi wadah bagi komunitas perempuan Indonesia yang menikah dengan warga negara asing (WNA), saling menolong, mendukung dan berbagi pengalaman. Membentuk aliansi Pelangi antar bangsa ( APAB) yang sejak tahun 2002 sudah memperjuangkan perubahan undang-undang untuk kepentingan keluarga campuran.
“Gala dinner tahun ini menjadi acara terpenting dan terbesar dalam Kalender Tahunan Srikandi dan telah memilih untuk mempersembahkan kepada perempuan Papua karena saat ini mereka adalah salah satu resiko terkena kanker serviks tertinggi di Indonesia, kami tergerak dalam situasi dan keadaan mereka,” ungkap Itha Saleem, Ketua Srikandi.
Acara yang di isi dengan hiburan dan berbagai kegiatan penggalangan dana, pameran dan pertunjukan dengan tema Papua, penggalangan dana ini akan di berikan ke program Lion’s Club Centennial Cendrawasih untuk perempuan Papua yang menderita kanker serviks dan aids.
Beberapa provinsi di Indonesia, menjadi wilayah yang berpotensi tertinggi terkena kanker serviks dan aids di banding dengan beberapa wilayah Asia, papua memiliki penduduk tertinggi yang hidup dengan penyakit tersebut, dengan indikasi perhitungan setiap tahun terdapat 938 perempuan terdeteksi terkena kanker serviks dan 546 perempuan meninggal karena penyakit tersebut.
“Mengingat 2,37 juta perempuan berusia 15 tahun keatas di Papua sangat beresiko terkena penyakit tersebut.Tingkat pertama penyakit kanker yang di derita perempuan di Papua rata-rata tertinggi berusia 15-44 tahun. Dengan kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran untuk perempuan Papua dan keluarga yang memiliki akses terbatas terhadap failitas kesehatan dan medis yang layak,” kata President Lion’s. Dr. Rosaline Irene Rumaseuw,M.kes.
sebagai penutup acara, Atresye Novliana Tessa (Tessa Idol) tampil mempesona dengan menggunakan gaun batik Papua. Dan malam penggalangan dana dimeriahkan dengan sejumlah hadiah mewah dengan menginap gratis di hotel mewah bintang 5, perawatan di klinik kecantikan dan banyak lagi. (tyo)