JAKARTA (Independensi.com) – Markas Besar TNI-AL mengirim KRI Slamet Riyadi dengan personel sebanyak 90 orang ke Timika, Papua untuk memperkuat pengamanan wilayah itu dari gangguan kelompok separatis bersenjata yang akhir-akhir ini melakukan serangkaian teror penembakan di wilayah Tembagapura.
Komandan Pangkalan TNI AL Timika Letkol Laut Pelaut Yoshapat Indarto di Timika, Jumat, mengatakan KRI Slamet Riyadi akan tiba di Timika pada Sabtu (18/11/2017).
“Kalau tidak ada halangan KRI Slamet Riyadi akan tiba esok di Timika,” katanya.
Letkol Yoshapat mengatakan kehadiran KRI Slamet Riyadi di Timika dalam rangka memperkuat pengamanan di wilayah perairan sekitar Mimika dari ancaman kelompok separatis bersenjata, dimana salah satu obyek vital milik PT Freeport Indonesia yang dijaga khusus oleh jajaran TNI AL yaitu Pelabuhan Port Side Amamapare.
Di lokasi itu, terdapat sejumlah fasilitas strategis dan vital milik PT Freeport seperti gudang penyimpanan dan pengeringan konsentrat, pelabuhan loading konsentrat ke kapal-kapal tambang, pelabuhan kargo, fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Uap (Batubara) dan lainnya.
Yoshapat mengatakan sejauh ini prajurit TNI AL yang disiagakan menjaga wilayah Port Side Amamapare sekitar 10 orang.
Menyinggung tentang kebakaran yang menimpa Gudang 2 Conveyor 8 BC milik PT Freeport Indonesia di Port Side Amamapare pada Kamis (16/11/2017) petang, Yoshapat menegaskan hal itu bukan merupakan akibat adanya sabotase oleh kelompok separatis bersenjata.
“Kami sudah melakukan cross-check soal itu, dan tidak ada indikasi adanya sabotase. Di sana situasinya masih aman,” jelasnya.
Meski demikian, kasus tersebut sedang diselidiki oleh Satuan Reskrim Polres Mimika.