BANYUMAS (Independensi.com) – Bupati Banyumas Achmad Husein mengajak seluruh masyarakat di Desa Kedungurang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, untuk bersama-sama menjadikan sungai sebagai sumber protein serta tidak mencemarinya dengan sampah dan sebagainya.
“Mari bersama kita jaga sungai agar tidak tercemar, jangan hanya mengandalkan pemerintah. Pak Kades (Kepala Desa Kedungurang, red.) pasti tidak ‘kongang’ (kuat, red.) kalau menjaga sungai yang panjang, maka kita semua adalah penjaga sungai, masyarakat harus terlibat,” katanya saat menebar 20.000 benih ikan nila di Kedung Dawuhan, Sungai Arus, Desa Kedungurang, Kecamatan Gumelar, Banyumas, Selasa dikutip Antara.
Selain itu, kata dia, masyarakat juga diminta untuk tidak menangkap ikan di sungai dengan menggunakan alat bantu yang merusak lingkungan dan sumber daya ikan.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga mengajak masyarakat untuk gemar makan ikan karena jauh lebih baik daripada memakan daging dan telur.
“Memakan telur baik, memakan ikan juga baik. Namun jauh lebih baik memakan ikan terutama sidat, karena akan menjadikan anak menjadi pandai. Makin sering makan ikan air, anak akan makin pintar,” tegasnya.
Terkait dengan kegiatan tebar benih ikan tersebut, Bupati mengatakan hal itu dilakukan dalam rangka mengisi kembali ketersediaan ikan di perairan umum.
Oleh karena itu, dia meminta benih ikan yang baru ditebar tidak langsung diambil agar populasinya meningkat sehingga suatu saat bisa menjadi bahan makanan.
Selain menebar benih ikan, Bupati juga memasang papan imbauan yang berisi peringatan agar masyarakat tidak menangkap ikan menggunakan alat bantu yang merusak lingkungan.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Banyumas Sugiyatno mengatakan penebaran benih ikan merupakan langkah pemerintah mengatasi krisis ikan di perairan umum akibat tingginya aktivitas menangkap ikan.
Ia mengharapkan dengan adanya penebaran benih ikan tersebut, populasi ikan di perairan umum bisa kembali meningkat.
“Penebaran benih ikan di perairan umum atau sungai diharapkan bisa membantu pendapatan masyarakat, termasuk pula menjadi upaya menjaga kelestarian alam dan memperbaiki ekosistem perairan di sungai setempat. Jika sudah tidak ada ikan, akan berdampak pada ekosistem air di sungai,” katanya.
Ia mengatakan dengan adanya ikan, masyarakat jadi terdorong untuk menjaga kebersihan sungai karena tidak ingin bibit ikan yang ada akan mati karena kondisi airnya kotor.
“Kami sampaikan terima kasih kepada masyarakat Kedungurang yang telah memelopori pembentukan kelompok pengawas masyarakat (pokwasmas) sungai. Pokwamas sungai akan bersama sama menjaga kebersihan sungai dan mengawasi sungai dari penangkapan ikan dengan alat bantu yang mematikan seperti bom, jenu, listrik, dan sebagainya,” kata Sugiyatno.
Lebih lanjut, dia mengatakan Disnakkan Kabupaten Banyumas sepanjang tahun 2017 telah menebar lebih dari 700 ribu benih ikan di 59 perairan umum yang ada di Kabupaten Banyumas.
Khusus di Desa Kedungurang, kata dia, sebanyak 20.000 benih ikan nila karena dinilai sesuai dengan kondisi air yang ada.