Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas

Bupati Banyuwangi : Hargai Perbedaan Jangan Sekadar Formalitas

Loading

BANYUWANGI (IndependensI.com) – Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengajak seluruh elemen masyarakat untuk membumikan semangat menghargai perbedaan ke dalam perilaku keseharian dan bukan sekadar formalitas.

“Semangat menghargai perbedaan jangan hanya ramai menjadi slogan, terutama saat peringatan hari raya keagamaan, tapi perlu diimplementasikan dalam praktik sehari-hari,” kata Azwar Anas di Banyuwangi, Selasa (26/12/2017).

Menurut Anas, masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang penuh perbeda mulai dari agama, suku, golongan, dan sebagainya. Perbedaan jangan menjadi pemecah, tapi justru modal berharga untuk membangun daerah, mewujudkan perbaikan-perbaikan untuk semua.

Anas bersyukur peringatan Natal di Banyuwangi berjalan lancar dan aman. Berbagai elemen masyarakat saling menjaga. Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang terdiri atas umat lintas agama turut memberi dukungan agar perayaan Natal yang dilakukan umat Kristiani berjalan dengan baik.

Saat peringatan hari raya keagamaan lainnya pun, lanjut Anas, umat beragama di Banyuwangi tetap kompak dan saling dukung. “Tradisi saling mengunjungi, bersilaturahim tanpa harus mencampuri urusan agama orang lain, menjadi kunci,” katanya.

Di Banyuwangi, secara berkala digelar Kemah Kebangsaan yang diikuti ratusan pemuda lintas agama. Selama beberapa hari, mereka berkemah dan tinggal bersama untuk menjalin kesepahaman dan memperkuat kerukunan.

Mereka bersama-sama membantu masyarakat melakukan bedah rumah, rehabilitasi infrastruktur desa, dan sebagainya.

“Setiap tiga bulan, para pemuka lintas agama juga bertemu dalam satu forum. Kami dialog, saling memberi masukan agar kerukunan semakin terjaga. Bahkan, tidak sedikit program pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat lahir dari usulan yang berkembang di forum-forum pemuka lintas agama tersebut,” ujarnya.

Program untuk menjaga harmoni dalam keberagaman di Banyuwangi tersebut, lanjut Anas, membawa kabupaten tersebut meraih “Harmony Award” dari Kementerian Agama sebagai apresiasi atas terwujudnya kerukunan umat di Banyuwangi.

“Itulah yang saya maksud sebagai salah satu contoh membumikan semangat menghargai perbedaan dalam keseharian,”katanya.