PONTIANAK (IndependensI.com) – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan masyarakat dan pemuka Agama Nasrani (Katolik dan Kristen), untuk jangan lelah bekerja di ladang Tuhan, untuk menebarkan kebaikan, kesejukan dan kesantunan, demi persatuan dan keharmonisan antar umat beragama.
Hal itu dikemukakan Jokowi pada Perayaan Natal Oikumene Nasional di Rumah Radakng, Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Kamis petang (28/12/2017). Rumah Radakng adalah rumah panjang tiang panggung Suku Dayak Kanayatn.
Turut hadir dalam Perayaan Natal Oikumene Nasional 2017 di Pontianak, di antaranya mantan Wakil Presiden, Jenderal (Purn) Try Sutrisno, Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumberdaya, Jenderal (Purn) Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Energi Sumberdaya Mineral Ignasius Jonan selaku ketua panitia, Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis selaku pelaksana harian ketua panitia, para Bupati dan Wali Kota se Provinsi Kalimantan Barat.
Menurut Jokowi, Bangsa Indonesia sangat majemuk, terdiri dari 714 suku, maka dibutuhkan keharmonisan antar sesama pemeluk agama, demi terciptanya perdamaian, sehingga terhindar dari sikap saling mencela satu sama lain.
Dikatakan Presiden Jokowi di dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah serentak pada 171 provinsi, kabupaten dan kota di seluruh Indonesia pada Rabu, 27 Juni 2018 mendatang, masyarakat harus bisa menjaga persatuan dan kesatuan.
Jokowi berpesan, agar figur yang dipilih menjadi gubernur, bupati dan wali kota, betul-betul bisa membangun dan mensejahterakan seluruh lapisan masyarakat dari berbagai latar belakang suku, agama, ras dan antar golongan.
“Setelah menyalurkan hak pilih, kita harus bersatu kembali, untuk membangun bangsa dan daerah menuju kehidupan yang lebih baik. Hilang perbedaan di antara kita, setelah menunaikan kewajiban di dalam menyalurkan hak pilih. Jangan karena perbedaan pilihan, membuat kita tidak bersatu satu sama lain,” kata Jokowi. (Aju)