Ilustrasi. Cabai rawit merah. (Ist)

Awal Tahun 2018, Kementan Pastikan Stok dan Harga Cabai hingga Papua Barat Aman

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Kementerian Pertanian dalam hal ini Direktorat Jenderal hortikultura memastikan awal tahun 2018 stok cabai nasional aman, khususnya di Bulan Januari.

Demikian dalam keterangan pers kepada Independensi.com, Sabtu (6/1/2018).

Hal itu berdasarkan data ketersediaan berdasarkan pantauan lapangan pada bulan Desember untuk cabai besar sekitar 104.064 ton dan Januari 102.153 ton dengan kebutuhan pada Bulan Desember 95.652 ton dan Januari 93.331 ton.

Sedangkan untuk cabai rawit ketersediaan pada bulan Desember 81.637 ton, Januari 77.847 ton dan kebutuhan pada bulan Desember 73.099 ton, Januari 69.683 ton. Berdasarkan data tersebut, baik cabai besar maupun cabai rawit masih aman, bahkan surplus.

Prihasto Setyanto, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat menyampaikan bahwa terjadi gejolak sedikit tetapi gejolak itu wajar. Harga di tingkat petani wajar dan ketersediaan pertanaman di lapangan sangat memadai.

Pertanggal 4 Januari 2018 harga cabai merah keriting di tingkat petani di Jawa Barat seperti Bandung, Garut, Cianjur, Sumedang hanya sekitar Rp15.000-17.000 dan cabai rawit merah Rp25.000–30.000.

Harga di Jawa tengah seperti Magelang, Temanggung, Banjarnegara dan juga di kisaran Rp21.000-24.000 untuk cabai merah keriting dan Rp31.000 untuk cabai rawit merah.

Sementara di Lombok Timur dan Lombok Barat harga cabai merah keriting berkisar Rp16.000-18.000 dan cabai rawit merah hanya Rp20.000-21.000, bahkan wilayah Sulawesi seperti Jeneponto dan Enrekang hanya berkisar Rp9.000-12.000 untuk cabai merah keriting dan cabai rawit merah Rp8.000-19.000 tingkat petani.

Pemantauan harga di pasar induk Kramat Jati untuk cabai merah keriting Rp23.000 dan cabai rawit merah Rp36.000.

Prihasto menyampaikan beberapa wilayah yang saat ini juga sedang panen cabai keriting, seperti Kulon Progo 1.013 hektare (ha) bulan Desember dan 982 bulan Januari, Brebes 945 ha bulan Desember dan 562 bulan Januari. Luas panen di Kabupaten Rejang Lebong bulan Desember 893 ha dan bulan Januari 1.096 ha.

Begitu juga di Kabupaten Kerinci panen cabai besar seluas 868 ha di bulan desember dan 844 di bulan Januari.

Cabai rawit di beberapa daerah sedang panen seperti Kediri 2.498 ha bulan Desember dan 824 ha bulan Januari. Kabupaten Lombok Timur 2.114 ha di bulan Desember dan 1.003 ha di bulan Januari. Kabupaten Blitar 1.677 ha di bulan Desember dan 868 ha di bulan Januari.

Kabupaten Jember luas panen bulan Desember 1392 ha dan bulan Januari 1.186 ha. Luas panen di kabupaten Brebes 941 ha di bulan Desember dan 665 ha di bulan Januari. Luas panen bulan Januari di Kabupaten Banjarnegara 1.000 ha, dan luas panen di kabupaten Mojokerto bulan Januari 1.342 ha.

Menanggapi hal ini, Agung Sunusi Kasubdit Aneka Cabai dan Sayuran Buah Ditjen Sayuran dan Tanaman Obat menyampaikan saat ini memang di beberapa daerah mengalami intensitas curah hujan yang cukup tinggi, namun dengan penerapan teknologi yang tepat, produktivitas tidak mengalami penurunan yang banyak.

Penggunaan sungkup plastik/rain shelter merupakan salah satu teknologi yang cukup efektif digunakan pada saat musim hujan tiba. Agung Sunusi menuturkan Direktorat Jenderal Hortikultura telah bekerjasama dengan champion untuk mengatur pola tanam di wilayahnya masing-masing.

Tingkat kepatuhan petani dan pelaku usaha dalam pelaksanaan pengaturan pola tanam yang telah disepakati sangat menentukan stabilisasi harga dan pasokan. Diharapkan champion bisa berkembang dan berperan di wilayah Indonesia Timur.

Sedangkan harga di wilayah Papua Barat cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan pulau Jawa, Sumatera dan lainnya.

Benyamin Halladu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sorong menegaskan saat ini harga aneka cabai sudah kembali normal. Pertanggal 5 Januari harga cabai rawit merah di petani berkisar Rp50.000-60.000 per kilogram dan Rp30.000 perkilogram untuk cabai keriting.

Saat ini di Kabupeten Sorong ada panenan cabai rawit merah sekitar 5 ha dan cabai keriting 10 ha seperti di Distrik Aimas. Dalam satu tahun di Kabupaten Sorong per tanaman cabai rawit merah mencapai 80 ha dan cabai keriting 70 ha.

Benyamin menyampaikan faktor cuaca dan transportasi distribusi sangat berpengaruh pada harga di wilayah tersebut.

“Berdasarkan data luas panen cabai rawit di Papua Barat luas panen cabai rawit bulan Desember 218 ha dan bulan Januari 2018 yaitu 229 ha. Luas panen cabai keriting di Papua Barat Desember 2017 yaitu 119 ha dan Januari 2018 yaitu 143 ha,” ungkapnya.