JAKARTA (IndependensI.com) – Mantan gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, dikabarkan menggugat cerai istrinya, Veronica Tan. Tidak sedikit yang terkejut mendengar kabar tersebut.
Rumah tangga Ahok selama ini terlihat baik-baik saja meski dia dipenjara setelah divonis bersalah dalam perkara penistaan agama. Dalam wawancara dengan sebuah stasiun radio di Jakarta pada Oktober 2017, Veronica mengatakan rajin menjenguk suaminya yang ditahan di Mako Brimob, Depok.
Apakah perceraian ini akan membuat karier Ahok di bidang poitik berakhir setelah keluar dari penjara nanti? Mungkin hanya waktu yang bisa menjawabnya. Tapi sejarah mencatat bahwa beberapa tokoh dunia tetap mampu memimpin bangsa meski gagal mempertahankan rumah tangganya.
Pada Januari 1820, Napoleon Bonaparte menceraikan istrinya, Josephine, setelah 14 tahun menikah. Alasannya adalah keturunan. Napoleon ingin punya anak sendiri untuk dijadikan pewaris takhtanya, sesuatu yang tidak bisa diberikan Josephine.
Setelah bercerai, Kaisar Prancis itu kemudian menikahi Marie Louise yang punya garis keturunan dari Marie Antoinette. Pada 20 Maret 1811, pasangan ini dianugerahi seorang putra yang diberi nama Napoleon Francis Joseph Charles. Anak mereka tidak pernah benar-benar menjadi penguasa Prancis tapi ahli sejarah tetap menyebutnya sebagai Napoleon II.
Nelson Mandela tiga kali menikah sepanjang hidupnya. Pemimpin perjuangan anti-apartheid yang kemudian menjadi presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan itu menikahi Evelyn Ntoko Mase pada 1944 hingga 1958.
Salah satu penyebab perceraian adalah aktifnya Mandela di pergerakan melawan rezim penguasa kulit putih. Mandela, yang berulang kali dilarang masuk Johannesburg, lebih memilih perjuangan untuk bangsanya ketimbang mempertahankan rumah tangga. Evelyn sempat menyatakan bahwa penyebab perceraian adalah tindak kekerasan terhadapnya. Tapi beberapa waktu kemudian Evelyn menarik pernyataan tersebut.
Mandela kemudian menikah dengan seorang pekerja sosial, Winnie Madikizela, di Bizana pada Juni 1958. Winnie kemudian ikut bergabung dalam sejumlah kegiatan Kongres Nasional Afrika (ANC), bahkan sempat beberapa pekan mendampingi Mandela di penjara. Pasangan ini dikaruniai dua orang anak yaitu Zenani, yang lahir pada Februari 1959, dan Zindziswa yang lahir pada Desember 1960.
Keduanya menikah selama 38 tahun, termasuk 27 tahun ketika Mandela dipenjara. Pasangan itu masih menikah saat Mandela dilantik sebagai presiden Afrika Selatan pada Mei 1994 meski sebenarnya sudah dua tahun pisah ranjang. Mereka resmi bercerai pada 19 Maret 1996.
Selepas perceraian, keduanya masih menjalin hubungan baik. Winnie tetap rajin menjenguk mantan suaminya di rumah sakit meski Mandela sudah menikah lagi.
Istri ketiga Mandela adalah Graca Machel yang dinikahinya pada 1998. Graca adalah aktivis politik Mozambik yang juga janda mantan presiden Samora Machel. Mandela dan Graca pertama kali bertemu pada Juli 1990 saat Graca masih berkabung.
Perkenalan mereka tumbuh menjadi hubungan yang erat. Graca sering mendampingi Mandela dalam lawatan ke luar negeri. Graca sempat menolak lamaran Mandela sebelum kemudian menerimanya.
Tanpa Ibu Negara
Salah satu pemimpin besar Amerika Selatan, Hugo Chavez, tercatat dua kali menikah. Presiden Veneuela 2007-2013 itu menikahi Nancy Colmenares pada 1977. Keduanya berumah tangga selama 18 tahun dan dikaruniai tiga orang anak yaitu Rosa Virginia, María Gabriela, dan Hugo Rafael.
Faktor politik menjadi salah satu penyebab perceraian. Pasangan ini berpisah tidak lama setelah kudeta kedua yang dilancarkan Chavez pada 1992. Penyebab lain adalah orang ketiga yaitu Herma Marksman. Chavez dan Marksman sempat menjalin hubungan selama sembilan tahun.
Chavez menikah untuk kedua kalinya pada 1997. Istrinya kali ini adalah wartawan bernama Marisabel Rodriguez. Dari pernikahan ini, Chavez mendapatkan seorang putri lagi yang diberi nama Rosines. Chavez dan Marisabel berpisah pada 2002 dan resmi bercerai pada 2004.
Tanpa istri di sisinya, Chavez tampak lebih bebas. Bukan hanya dalam bidang politik, tapi juga urusan ranjang. Dia dikabarkan berhubungan dengan sejumlah perempuan yang tidak pernah dinikahinya. Chavez pun menjadi presiden tanpa Ibu Negara di sisinya.
Presiden Rusia Vladimir Putin juga membuktikan bahwa urusan rumah tangga tidak mengganggu karier politiknya. Putin menikahi Lyudmila Shkrebneva pada 28 Juli 1983 saat Putin “belum jadi orang”.
Pasangan ini menetap di Jerman Timur pada 1985-1990. Mereka dikaruniai dua orang putri yaitu Mariya Putina, yang lahir pada 28 April 1985 di Leningrad, dan Yekaterina Putina, lahir pada 31 Agustus 1986 di Dresden.
Pada 6 Juni 2013, Putin mengumumkan bahwa pernikahannya dengan Lyudmila berakhir. pada 1 April 2014, Kremlin membenarkan bahwa perceraian itu sudah resmi.
Saat bercerai, Putin tengah menjalani periode ketiganya sebagai presiden. Sebelumnya, dia sudah dua periode memimpin “Beruang Merah” yaitu pada 1999-2008. Putin juga pernah dua kali menjadi perdana menteri yaitu pada 1999-2000 dan 2008-2012.
Kisah empat tokoh dunia itu bukan untuk membenarkan perceraian. Tapi sejarah mencatat bahwa mereka masih bisa menjadi pemimpin besar setelah berpisah dengan istrinya.