JAKARTA (IndependensI.com) – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berkomitmen menjadikan Pelabuhan Tanjung Priok menjadi pelabuhan yang lebih kompetitif di masa depan. Pelabuhan Tanjung Priok menjadi suatu hub dari pelabuhan-pelabuhan yang ada di Indonesia.
Untuk itu Menhub secara tegas meminta kepada Dirjen Perhubungan Laut dan jajarannya agar segera menerapkan sistem inaportnet di Pelabuhan Tanjung Priok. “Saya minta kepada Dirjen Perhubungan Laut dalam 2 bulan ini dari Januari hingga akhir Februari 2018 untuk mengimplementasikan Inaportnet dengan sesungguh-sungguhnya dengan konsisten,” kata Menhub usai membuka seminar Inaportnet kerjasama Kementerian Perhubungan dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) di Jakarta, Rabu (24/1/2018).
Dengan mengimplementasikan Inaportnet di Pelabuhan Tanjung Priok dalam waktu 2 bulan ini, Menhub menargetkan akan ada beberapa hal yang tercapai yaitu biaya yang lebih murah dan kompetitif, sistem yang lebih mudah, dan lebih transparan.
Terkait implementasi inaportnet di Pelabuhan Tanjung Priok, Menhub mengakui bahwa sistem ini memang tidak mudah diterima oleh pihak-pihat terkait. Untuk itu Menhub menyebut ada dua hal penting yang harus diperbaiki yaitu mindset dan culture (budaya) dari penggunanya.
“Saya ingin mindset dan culture kita bisa berubah. Artinya apabila ada sistem baru yang dibuat harus dilakukan secara total. Hargai apa yg sudah dibuat oleh pemerintah pusat tentang INSW (Indonesia Nasional Single Window) dan juga berkaitan dengan yang namanya sistem yang ada di Tanjung Priok itu, mana yang paling bagus kita akan pakai, yang lain harus ikut itu,” jelasnya.
Saat ini setidaknya terdapat 16 pelabuhan di Indonesia yang telah menerapkan sistem Inaportnet dalam kurun waktu tahun 2016 – 2017. Dengan sistem ini diharapkan dapat meningkatkan kecepatan pelayanan kapal di pelabuhan dan menyederhanakan prosedur yang ada di pelabuhan sehingga kegiatan di pelabuhan dapat berjalan lebih efektif dan efisien serta dapat menurunkan biaya logistik.