BEKASI (IndependensI.com)- Bentrokan antar kelompok massa hingga mengakibatkan sejumlah luka-luka, terjadi di gerbang Kantor Pemkot Bekasi, Kamis (25/1/2018). Bentrokan terjadi sekitar 30 menit, dan baru reda setelah ratusan anggota kepolisian dan Satpol PP melakukan pemisahan.
Kondisi reda setelah sekitar 300 orang masa yang di luar kompleks perkantoran Pemkot Bekasi Jalan Ahmad Yani, meninggalkan lokasi setelah dipaksa bubar oleh polisi. Akibat bentrokan itu, dikabarkan dua orang luka kritis, dan puluhan lainnya luka-luka. Termasuk anggota Satpol PP banyak yang kena lemparan bati.
Penyebabnya, antara masa yang ada di luar kompleks Pemkot Bekasi dan yang di dalam kompleks terjadi saling lempar batu dan saling keroyok. Setidaknya tiga mobil yang ada di luar kompleks kantor Wali Kota Bekasi, rusak parah akibat dilempari. Kaca-kaca mobil semuanya pecah.Salah satu mobil milik salah satu ormas.
Kapolres Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Indarto mengakui, pihaknya hingga saat ini masih melakukan pengamana di seputar lokasi Pemkot Bekasi. Bantuan anggota juga didatangkan dari Polda Metro termasuk pasukan elit polisi, Brigade Mobil (brimob)
Disebutkan, awalnya ada sekelompol masa LSM GMBI sedang melakukan aksi demo ke kantor Wali Kota Bekasi. Jumlahnya sekitar 300 orang menggunakan pengeras suara.
“Jumlah mereka sekitar 300 orang dan sudah ada pemberitahuan kepala polisi,” kata Kapolres Indarto.
Saat kelompok masa ini sedang demo dan orasi di luar pagar kantor Wali Kota Bekasi, ternyata dan beberapa kelompok masa di dalam perkantoran Pemkot Bekasi.
Diantara mereka saling memprovokasi dan akhirnya benturan dan saling lempar pakai batu dan benda lainnya. Polisi berusaha membubarkan kedua kelompok masa tersebut setelah mengerahkan sekitar 200 personil.
Indarto mengakui bahwa beberapa kelompok masa yang ada di dalam perkantoran Pemkot Bekasi tidak ada izin atau pemberitahuan kepada polisi.
Pihaknya masih mendata berapa jumlah yang luka-luka akibat bentrokan itu. “Setelah kondusif kita lihat mana mana yang melanggar aturan dan kita akan tindak tegas,” katanya. (jonder sihotang)