JAKARTA (independensi.com) – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) mengumumkan bahwa Viostin DS produksi PT Pharos Indonesia dan Enzyplex tablet produksi PT Medifarma Laboratories positif mengandung DNA Babi.
BPOM RI akhirnya memberikan pertanyaan resmi pada hari Selasa (30/1/2018) melalui situsnya www.pom.go.id, berkaitan dengan viralnya surat dari Balai Besar POM di Mataram kepada Balai POM di Palangka Raya tentang Hasil Pengujian Sampel Uji Rujuk Suplemen Makanan Viostin DS dan Enzyplex tablet.
Awalnya alamat situs http://www.pom.go.id/new/view/more/klarifikasi/78/PENJELASAN-BADAN-POM-RI-Tentang-VIRALNYA-SURAT-INTERNAL-HASIL-PENGUJIAN-SAMPEL-SUPLEMEN-MAKANAN.html. bisa diakses oleh publik, namun sejak sekitar pukul 10.15 hingga berita ini diturunkan halaman web ini sudah tidak bisa buka.
Entah content (isi)-nya sudah dihapus atau lantaran membeludaknya pengunjung halaman web ini dalam satu waktu yang menyebabkan server mati (down). Namun demikian berita ini kadung menyebar di media sosial.
Maklum, Viostin DS pernah menjadi sponsor acara dakwah yang sangat populer di tanah air, yang dibawakan secara ringan dan jenaka oleh seorang ustadzah terkenal dan dipandu oleh komedian papan atas. Acara ini ditayangkan setiap pagi di sebuah stasiun televisi swasta.
BPOM RI pun langsung memerintahkan kedua produsen tersebut untuk menghentikan kegiatan produksi dan distribusi produk-produk di atas.
Berikut pertanyaan resmi BPOM RI:
1. Sampel produk yang tertera dalam surat tersebut adalah Viostin DS produksi PT. Pharos Indonesia dengan nomor izin edar (NIE) POM SD.051523771 nomor bets BN C6K994H, dan Enzyplex tablet produksi PT Medifarma Laboratories dengan NIE DBL7214704016A1 nomor bets 16185101.
2. Berdasarkan hasil pengawasan terhadap produk yang beredar di pasaran (post-market vigilance) melalui pengambilan contoh dan pengujian terhadap parameter DNA babi, ditemukan bahwa produk di atas terbukti positif mengandung DNA Babi.
3. Badan POM RI telah menginstruksikan PT. Pharos Indonesia dan PT Medifarma Laboratories untuk menghentikan produksi dan/atau distribusi produk dengan nomor bets tersebut.PT.
4. Pharos Indonesia telah menarik seluruh produk Viostin DS dengan NIE dan nomor bets tersebut dari pasaran, serta menghentikan produksi produk Viostin DS.
5. PT Medifarma Laboratories telah menarik seluruh produk Enzyplex tablet dengan NIE dan nomor bets tersebut dari pasaran.
6. Sebagai langkah antisipasi dan perlindungan konsumen, Badan POM RI menginstruksikan Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia untuk terus memantau dan melakukan penarikan produk yang tidak memenuhi ketentuan, termasuk yang terdeteksi positif (+) mengandung DNA babi, namun tidak mencantumkan peringatan “MENGANDUNG BABI”.
7. Badan POM RI secara rutin melakukan pengawasan terhadap keamanan, khasiat/manfaat, dan mutu produk dengan pengambilan sampel produk beredar, pengujian di laboratorium, serta tindak lanjut hasil pengawasan.
Masyarakat dihimbau untuk tidak resah dengan beredarnya surat ini. Jika memerlukan informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Contact Center HALO BPOM di nomor telp. 1-500-533, SMS 0-8121-9999-533, email halobpom@pom.go.id, atau Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia.