SUKABUMI (Independensi.com) – Menteri Pertanian mengatakan pihaknya telah menyiapkan anggaran Rp 7 miliar untuk memborong gabah petani di Sukabumi. Pasalnya, petani di Sukabumi mengeluhkan anjloknya harga gabah hingga di kisaran Rp3.800.
Hal itu disampaikan langsung kepada Menteri Pertanian saat kunjungan kerja dalam rangka panen raya di Sukabumi, Selasa (6/2/2018).
“Kami siapkan Rp 7 miliar untuk menyerap gabah petani Sukabumi. Petani harus diselamatkan,” katanya.
“Kasian petani. Makanya saya instruksikan Kementan dan Tim Sergap seperti membeli gabah petani ini,” Mentan menambahkan usai panen.
Hal itu dilakukan demi menstabilkan harga kembali. Kementerian Pertanian (Kementan) melalui aksi Serap Gabah (Sergab) menyatu dengan Bulog dan BRI untuk memborong gabah petani tersebut.
Ia berharap, tidak ada lagi harga gabah yang rendah ditingkat petani. “Setelah ini tidak boleh lagi ada harga gabah dibawah Rp3.800. Ini sudah terlalu rendah. Nanti juga saya akan laporkan secepatnya ke presiden,” ungkapnya.
Amran menambahkan, total luas panen di Kabupaten Sukabumi bulan Januari adalah 3.905 hektare (ha). Sedangkan perkiraan panen bulan Februari seluas 34.938 ha dan untuk Maret 28.842 ha.
“Dengan produktivitas 58.21 GKG (padi sawah dan ladang) berarti produksi gabah mencapai 22.731 pada Januari, 203.374 Februari dan 167.889 Maret dengan total 393.994 ton GKG,” tuturnya.
Ia mengatakan, produksi tersebut setara dengan produksi beras pada Januari 14.775 ton, Februari 132.193 ton dan Maret 109.193 ton sehingga total sebanyak 256.069 ton beras. “Sistem irigasinya menggunakan irigasi teknis, irigasi setengah teknis dan irigasi pedesaan serta sawah tadah hujan sebanyak 47 kecamatan,” tambahnya.
Ia mengatakan, konsumsi beras per bulan di Kabupaten Sukabumi berdasarkan jumlah penduduk sekitar 2,4 juta jiwa sebesar 271.416 ton per tahun. “Berarti bulan Maret 2018 Sukabumi sudah dapat mencukupi lebih dari setengahnya,” ungkapnya.
Sementara untuk luas panen padi Nasional bulan Januari 2018 sebesar 854.000 ha dengan hasil 4,51 juta ton GKG. Produks itu setara dengan 2,83 juta ton beras, surplus 329 ribu ton dibandingkan kebutuhan konsumsi 2,5 juta ton.
Panen bulan Februari luas lahan 1,63 juta ha dengan produksi 8,67 juta ton GKG setara 5,43 juta ton beras surplus 2,93 juta ton beras. Sementara untuk bulan Maret panen seluas 2,25 juta ha dengan produksi 8,8 juta ton GKG. (eff)