MEDAN (Independensi.com) – Manajemen PT Hotel Indonesia Natour (Persero) atau HIN menargetkan bisa meraih laba pada 2018 sebesar Rp25 miliar, setelah tahun 2017 berhasil tidak lagi merugi. “Pada 2017, HIN tidak lagi merugi, setelah 2015 mengalami kerugian besar Rp139 miliar dan 2016 kerugian turun menjadi Rp87 miliar,” kata Dirut HIN Iswandi Said, di Medan, Jumat (23/2/2018).
Menurut Iswadi, pihaknya optimisme bisa meraih untung Rp 25 miliar mengacu pada semakin meningkat kepercayaan masyarakat pada hotel di bawah HIN ini. Indikasi itu terlihat dari tingkat hunian hotel yang dikelola oleh BUMN PT HIN. “Tingkat hunian hotel yang kami kelola terus meningkat,” katanya.
Kenaikan tingkat hunian hotel di bawah manajemen HIN, lanjutnya, tidak terlepas berbagai strategi yang dilakukan manajemen. Manajemen PT HIN terus berbenah, mulai dari melakukan renovasi gedung, kamar dan ruangan pertemuan, hingga peningkatan sumber daya manusia. “Persaingan hotel semakin ketat di Indonesia sehingga menuntut HIN terus berbenah, terutama melakukan renovasi agar bisa memenuhi harapan ara tamu,” katanya Iswadi.
Dijelaskan, Tahun 2018 PT HIN menyiapkan dana untuk renovasi 14 hotel sekitar Rp196 miliar. Untuk renovasi Grand Inna Hotel di Medan sendiri sekitar Rp20 miliar.
Pada Grand Inna Medan perbaikan dilakukan mulai dari lantai dasar dan di 132 kamar serta tujuh ruang rapat. “Grand Inna Medan diharapkan pada 2018 akan memberi kontribusi besar dalam target laba 2018, meski hotel di Bali masih tetap paling diandalkan,” katanya pula sebagaimana dikutip Antara.
Ditambahkan, saat ini layanan pesanan hotel juga sudah dengan sistem digitalisasi . “Digitalisasi untuk mempermudah masyarakat melakukan pemesanan hotel di Group HIN dimana saja,” kata dia. (kbn)