JAKARTA (Independensi.com) – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (14/3/2018) pagi bergerak menguat sebesar empat poin menjadi Rp13.731 dibanding posisi sebelumnya Rp13.735 per dolar AS.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa optimisme pemerintah terhadap perekonomian Indonesia yang masih akan terus tumbuh secara berkelanjutan memberi harapan positif pada pelaku pasar di dalam negeri.
“Pernyataan Bank Indonesia dan Kemenkeu terhadap optimisme kian membaiknya ekonomi Indonesia memberikan imbas positif pada bertahannya rupiah di area penguatan,” kata Reza.
Ia menambahkan bahwa Bank Indonesia juga akan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sesuai dengan fundamentalnya.
Saat ini, menurut dia, pergerakan rupiah masih potensi kenaikan suku bunga Bank Sentral AS atau The Fed serta efek dari kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengeluarkan aturan terkait dengan pajak untuk baja dan aluminium.
“Meski belum terjadi, namun memberi sentimen positif bagi dolar AS,” katanya.
Sementara itu,ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail menambahkan masih rendahnya inflasi di AS meredakan kekhawatiran bahwa The Fed akan naik lebih dari tiga kali, situasi itu menahan laju dolar AS.
“Data inflasi di AS naik tipis di Februari sebesar 2,2 persen (yoy) dibandingkan bulan Januari sebesar 2,1 persen(yoy),” papar Ahmad Mikail. (ant)