ASMAT (IndependensI.com) – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono Kamis 15 Maret 2018 didampingi Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto, Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XVIII Jayapura Osman H. Marbun, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Merauke Nimrod Rumaropen dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja,melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Asmat papua.
Setelah memantau falilitas Infrastruktur yang ada Menteri Basuki mengatakan ketersediaan air bersih menjadi kebutuhan utama untuk meningkatkan kualitas lingkungan permukiman di Kabupaten Asmat. Kementerian PUPR telah memiliki matrik kegiatan pembangunan infrastruktur permukiman di Kabupaten Asmat baik jangka pendek maupun menengah mulai dari infrastruktur air bersih, sanitasi, jembatan, perbaikan jalan kampung, bedah rumah, dan pembangunan permukiman baru.
“Daerah ini merupakan daerah rawa sehingga air perlu diolah agar layak dikonsumsi. Sudah ada tampungan air berupa embung dengan kapasitas 1.000 m3 namun masih kurang sehingga akan kita buat 9 embung lagi dengan kapasitas lebih besar. Selain itu sumber air melalui sumur bor juga ditambah,” urai Menteri Basuki
Saat ini sudah ada satu sumur bor dan akan ditambah lima sumur bor kedalaman 150 – 200 meter dengan anggaran Rp 6 miliar. Untuk alat bor sudah siap digunakan karena sudah selesai dirakit, bisa dikirim secara utuh.
Menteri Basuki tiba Kampung Kaye, Distrik Agats disambut Bupati Kabupaten Asmat Elisa Kambo dan kemudian berkeliling Distrik dan bertemu dan berdialog dengan tokoh adat dan masyarakat setempat. Menteri Basuki mengatakan bahwa kunjungannya ke Asmat merupakan perintah Presiden Joko Widodo yang menanyakan tentang perkembangan terakhir di Asmat. Dikatakannya bahwa Presiden Jokowi juga akan berkunjung ke Asmat bila pekerjaan sudah berjalan di lapangan.
Sementara itu Bupati Asmat Elisa Kambu mengatakan kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk di Asmat sudah tuntas dan menyampaikan terimakasih kepada Presiden Jokowi atas perhatian yang begitu besar, khususnya melalui penyediaan infrastruktur dasar seperti air, sanitasi, sampah, transportasi dan rumah. “Dengan ketersediaan infrastruktur yang lebih baik, ke depan diharapkan tidak akan terjadi lagi KLB di Asmat” jelasnya.
Dalam kesempatan bertemu masyarakat, Menteri Basuki mengajak masyarakat untuk bersama peduli sampah dengan tidak dibuang sembarangan yang mengotori pantai dan bawah rumah panggung mereka. Sampah yang dihasilkan dapat diolah dengan pola 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) sehingga lingkungan menjadi lebih sehat.
Dalam kesempatan itu, Menteri Basuki menyerahkan tiga motor pengangkut sampah kepada Ketua DPRD Kabupaten Asmat Yusak Bokowi.
Layanan air minum perpipaan juga semakin dikembangkan. Sistem penyediaan air minum (SPAM) di Kota Agats, Kabupaten Asmat kapasitas 10 liter/detik yang sudah ada dan melayani 230 sambungan rumah, pada tahun 2018 akan direhabilitasi agar lebih optimal.
SPAM juga akan dibangun di Distrik Atsy & Distrik Sawaerma dengan kapasitas 5 liter/detik dan dialokasikan anggaran sebesar Rp 2 miliar serta SPAM Kota Agats dengan kapasitas 10 liter/detik dengan anggaran Rp 5 miliar. Ditambah pembangunan SPAM sebanyak 24 unit kapasitas masing-masing 1 liter/detik dengan nilai RP 39,7 miliar melalui kegiatan Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat).(***)