JAKARTA (IndependensI.com) – Pertemuan antara Pengajar Fakultas Komunikasi Universitas Indonesia Ade Armando dengan jawara Bekasi, Babe Damin Sada berlangsung baik. Sebelumnya Damin Sada meminta Ade Armando mengklarifikasi pernyataan bahwa ‘Azan itu tidak suci’.
“Semula sih kalimat dia memang menyeramkan. Dia pernah bilang di FB bahwa dia akan melakukan perhitungan dengan saya. Tapi dia kemudian mengirim surat meminta saya bertemu dengannya untuk menjelaskan apa makna di belakang kalimat saya itu. Karena ajakannya untuk berdiskusi, tentu saya sanggupi,” kata Ade Armando, Minggu (15/04/2018).
Ia menyatakan semula banyak yang kuatir dan menyarankan agar tidak datang. “Apalagi yang membawa surat undangan ke UI adalah sejumlah jawara yang membawa golok. Di Facebook (FB) Damin sendiri banyak sekali orang yang mengompori agar saya dihabisi. Di wall FB saya, juga banyak yang mengancam saya, bahkan sampai tahap akan menghabisi nyawa saya saat bertemu Damin,” ujar Ade.
Ade Armando percaya tidak akan ada tindak kekerasan karena lokasi pertemuannya di Mapolres Jakarta Timur. Akhirnya pertemuan terjadi dan babe Damin sama sekali tidak nampak menakutkan. “Dia justru mengakui bahwa dia sendiri sebenarnya tidak rajin sholat lima waktu. Dia semula dulu pemabuk dan penjudi, dan baru belakangan ‘hijrah’ menjadi muslim yang lebih baik. Dia mengakui pemahamannya soal Islam masih terbatas. Tapi kalau Islam sampai diserang, tentu dia akan bertindak. Dia mengakui bahwa pernyataan saya yang dipersoalkan itu tidak melanggar hukum dan juga tidak bertentangan dengan Al Quran. Tapi dia meminta saya untuk lebih berhati-hati kalau bicara di depan publik,” tutur Ade.
Ade merasa senang dengan inisiatifnya untuk bertemu karena seharusnya umat islam memang tidak mudah melakukan aksi kekerasan hanya karena perbedaan pendapat. “Saya katakan saya tentu tidak akan menyerang Islam karena saya sendiri mencintai Islam. Saya selalu berusaha bisa shalat lima waktu setiap hari. Saya sejak mahasiswa adalah aktivis muslim yang memperjuangkan berdirinya musholla, masjid baik di kampus maupun di perumahan saya tinggal. Jadi tidak mungkinlah saya berusaha menodai Islam. Tapi saya berterimakasih dengan tegurannya itu,” kata Ade.
Menurutnya pertemuan sangat cair, bersahabat dan penuh tawa. “Saya terharu ketika salah seorang teman Babe Damin yang turut hadir dalam acara itu justru menyatakan: “Kita butuh lebih banyak tokoh Islam seperti bang Ade Armando ini. Jadi begitulah. Kalau saja kita bisa berkomunikasi terus seperti yang dilakukan Damin dan saya, Insya Allah Indonesia akan semakin baik,” kata Ade.