KARO (IndependensI.com) – Pasca adanya pemberitaan disalah satu media cetak terbitan Medan yang menyebutkan bahwa pada Sabtu (21/4/2018) jalan lintas Medan-Berastagi akan ditutup total berdampak buruk terhadap kunjungan pariwisata Berastagi. Usut punya usut ternyata hanya berita itu palsu alias hoax. Namun, dampaknya telah membuat daerah wisata Berastagi dan sekitarnya yang biasanya ramai pengunjung pada akhir pekan ini tampak sepi.
Info tutup totalnya jalan lintas Medan-Berastagi mulai beredar sejak Senin (16/4/2018) yang lalu. Dalam berita hoax itu disebutkanbahwa Polres Tanah Karo melalui Satuan Binmas juga ikut mensosialisasikan bahwa jalan lintas Medan-Berastagi ditutup total melalui medsos dan secara mobile.
Alasan ditutup totalnya jalan itu karena adanya perbaikan cross drain (gorong gorong melintang) di sekitar antara Bukit Kubu Hotel dan Tugu Perjuangan Berastagi persisnya di Simpang Listrik Atas Kelurahan Tambak Lau Mulgab I Berastagi.
Pelaku wisata dan pengusaha UKM pun merana dan menanggung rugi serta mengecam penyebar informasi yang tidak akurat tersebut. “Mereka sembarangan menyebarkan info yang tidak benar, kami yang dirugikan,” kata Ari seorang joki kuda Sabtu (21/4/2018) jam 16.00 wib di parkiran Taman Mejuah-juah.
Ari menyebut, akibat informasi yang tidak benar itu, wisatawan yang berkunjung ke daerah tujuan wisata (DTW) Berastagi menurun drastis jumlahnya. Hal ini tentunya berpengaruh juga dengan pendapatan mereka yang mengharapakan rejeki dari wisatawan.
“Biasanya hari Sabtu, sebelum makan siang, saya sudah dapat Rp 300 ribu, karena isu itu, sampai sekarang uang makan pun belum didapat,” katanya.
Tak jauh dari lokasi, A. Pelawi salah satu pengusaha rumah makan mengatakan pihaknya menyesalkan beredarnya isu yang menyesatkan. “Yang dirugikan kami juga,” kesalnya.
Pelawi mengaku sangat heran, kenapa aparat kepolisian dalam hal ini Polres Karo, ikut menyebarkan berita yang belum ada keputusannya. “Masa polisi pun kasih info yang belum akurat, masyarakat semakin bingung, wajar masyarakat yakin karena yang sampaikan informasi adalah aparat kepolisian. Padahal kenyataannya jalan itu tak ada ditutup sama sekali,” katanya.
Secara terpisah, Kasat Binmas Polres Karo, AKP Irianto yang dihubungi melalui telpon selulernya menanggapi pertanyaan wartawan, terkait pihaknya melakukan sosialisasi melalui medsos dan mobile ke terminal terminal. Padahal kenyataannya info yang disampaikan tidak benar. Irianto menampik kalau info yang disebarkan adalah informasi hoax. Ia mengatakan sosialisasi itu dilakukan pihaknya atas adanya perintah pimpinan mereka.
Saat ditanya terkait surat perintah, ia mengatakan pimpinan mereka memerintah secara lisan. “Lisan saja, ” katanya.
Dijelaskannya, pimpinan mereka memerintah karena ada dasar yakni rapat yang dihadiri pihak kepolisian dengan materi penutupan jalan tersebut. ” Namun ada gejolak sehingga ditunda,” katanya.
Ketika ditanya pada saat rapat itu belum ada keputusan sehingga info ini mengecewakan masyarakat, ia menjawab supaya masyarakat menilainya sendiri. “Intinya kita melaksanakan perintah pimpinan,” jelasnya. (Daris)