JAKARTA (IndependensI.com) – Militan Gaza menembakkan roket ke arah Israel yang dibalas dengan serangan udara Israel terhadap kedudukan Hamas di kota itu, Sabtu (2/6/2018).
Setdaknya empat proyektil ditembakkan dari Gaza ke Israel, kata militer Israel dalam pernyataannya. Mereka menambahkan bahwa tiga roket dicegat di udara dan satu jatuh di luar sasaran.
Sirene tanda serangan roket menyala di kota dan permukiman Israel dekat perbatasan saat hari mulai gelap. Bunyi itu memicu warga setempat berlari ke tempat perlindungan. Hingga berita ini diturunkan, belum ada kelompok militan Gaza yang mengaku menembakkan roket.
Warga di Gaza mengatakan pesawat tempur Israel menyerang setidaknya tiga lokasi kepunyaan Hamas, kelompok bersenjata yang menguasai kawasan itu.
Militer Israel, yang dikutip kantor berita Reuters, Minggu (3/6/2018), membenarkan bahwa pihaknya melancarkan serangan udara. Mereka menambahkan bahwa “organisasi teror Hamas bertanggung jawab atas semua peristiwa yang terjadi di Jalur Gaza dan dampak yang muncul kemudian.”
Belum ada laporan tentang jatuhnya korban akibat serangan roket dan serangan udara.
Israel dan beberapa kelompok bersenjata di Gaza menyepakati gencatan senjata de facto beberapa hari lalu setelah pecahnya bentrokan paling berdarah sejak 2014. Kedua belah pihak sama-sama tidak menginginkan konflik meluas.
Anggota Hamas dan Jihad Islam menembakkan belasan roket dan bom mortir di belahan selatan Israel pada 29 dan 30 Mei 2018 lalu. Israel membalasnya dengan serangan tank dan pesawat tempur terhadap lebih dari 50 lokasi di Gaza.
Kekerasan di sepanjang perbatasan Israel-Gaza meningkat dalam beberapa pekan terakhir. setidaknya 120 orang Palestina tewas di tangan tentara Israel dalam unjuk rasa di daerah perbatasan Gaza sejak 30 Maret 2018.
Israel menuai kecaman internasional karena banyaknya orang Palestina yang tewas. Tel Aviv membela diri dengan mengatakan sebagian besar korban adalah anggota Hamas dan militan yang berusaha menyerang di balik unjuk rasa.
Pihak Palestina membantahnya dengan mengatakan bahwa korban tewas dan ribuan korban luka adalah warga sipil yang tidak bersenjata.
Lebih dari dua juta orang Palestina tinggal di Gaza, kota kecil yang berada di tepi pantai. Israel menarik pasukan dan permukimannya dari Gaza pada 2005, tapi mengepung kota itu dengan penjagaan ketat di darat dan laut.
Mesir juga memberlakukan pengawasan ketat di perbatasannya dengan Gaza dengan membatasi pergerakan masuk dan keluar kota itu.
F*ckin’ tremendous things here. I am very glad to see your post. Thanks a lot and i am looking forward to contact you. Will you kindly drop me a mail?