Ilustrasi. Suasana di pasar tardisional. (Humas Kementerian Pertanian)

H-1 Idul Fitri 1439 H, Harga Pangan Stabil

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Sehari sebelum lebaran adalah momen membuat sibuk para ibu rumah tangga.  Sibuk memasak aneka menu karena ingin menyajikan makanan yang disukai keluarga, kerabat, handai tolan, dan para sahabat.

Satu hal yang paling ditunggu tunggu oleh masyarakat saat lebaran adalah makanan khasnya. Di Bugis ada yang namanya nasi palekko masakan itik pedas yang bikin ketagihan.

Ada juga nasi likku atau sajian ayam kampung pedas yang dimasak dengan parutan lengkuas, sering disebut sebagai rendangnya masyarakat Bugis.

Di Minang ada lontong sayur, pangek ikan mas, ayam ladho yang semuanya serba pedas. Di Jawa ada kupat tahu (Magelang), kupat glabet (Tegal), opor ayam, sambal goreng ati. Di Madura ada topak ladeh, tajhin rojhek, tajhin pedhes, dan lain lain masakan nusantara khas lebaran.

Semua ini bercita rasa pedas, tidak ada satupun yang tidak menggunakan cabai dan bawang merah dalam proses pembuatannya.

Harga kebutuhan bumbu pokok yang stabil dan pasokan cukup ini, tentu para ibu menjadi happy membuat masakan khas yang paling digemari keluarganya.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam rapat koordinasi di jajaran Kementerian pada awal puasa menginstruksikan semua jajarannya agar jaga stok pangan jangan sampai ada gejolak di masyarakat. “Kita buat masyarakat tersenyum selama menjalankan ibadah puasa dan lebaran nanti,” tukas Amran.

Ibu Yanti, pengusaha catering asal Malang menyatakan kegembirannya karena harga aneka cabai dan bawang merah tidak naik sampe H-1 lebaran sehingga usaha catering yang dia rintis tetap lancar dengan harga jual terjangkau.

Demikian pula aku Samul pedagang sayur dari kota Batu juga merasa tidak sulit melayani pelanggan karena pasokan cukup dan harga tidak bergejolak. “Terima kasih pemerintah yang menjaga harga” tukas Samul dengan ringkas.

Uni Anak Salido, salah satu pedagang aneka bumbu dapur dan aneka cabai, bawang merah serta sayuran lainnya di pasar Perumnas Klender mengatakan bahwa harga bumbu dapur menjelang lebaran H-2 dan H-1 lebih murah dibanding lebaran tahun lalu. Pasokan cukup banyak baik cabai keriting, cabai rawit, dan bawang merah, sehingga harganya lebih murah.

Harganya wajar, cabai baik cabai keriting dan cabai rawit merah saat ini Rp. 40 ribu per kilo, sedangkan lebaran tahun lalu di kisaran Rp. 70- 80 ribu. Bawang merah varietas Brebes juga stabil dan normal. Alhamdulillah menjelang Lebaran saat ini pedagang di pasar Perumnas Klender mendapat pasokan yang cukup sehingga harga normal dan tidak bergejolak, ungkapnya.

Harga aneka cabai dan bawang merah juga tidak bergejolak di Karawang. “Harga cabai rawit lebaran tahun ini berbeda dengan tahun lalu ya, tahun lalu saya beli cabai rawit dengan harga Rp. 80 ribu sekilo, alhamdulillah sekarang Rp. 40 ribu” ungkap Imas guru sebuah SMA di Karawang.

Pasokan aneka cabai dan bawang merah dari beberapa sentra utama cukup banyak bahkan surplus berlebih sehingga harga di petani malah turun.

Menurut Teguh, champion Cabai di Kabupaten Banjarnegara, harga aneka cabai tgl 13 Juni 2018 cenderung turun yaitu di tingkat petani cabai merah keriting (CMK) semula Rp. 26 ribu per kilo turun menjadi Rp. 18 ribu, cabai rawit hijau (CRH) kemarin Rp. 22 ribu, sekarang turun menjadi Rp. 12 ribu.

Hal yang sama disampaikan Sholeh champion cabai asal Sleman mengatakan bahwa harga pasar lelang semalam (13/06) harga cabai merah keriting Rp. 13 ribu, cabai rawit merah Rp. 14.5 ribu. Sedangkan hasil lelang aneka cabai di Kabupaten Kulon Progo pada waktu yang sama untuk CMK Rp. 14 ribu per kilo dan cenderung turun dari hari sebelumnya, terangnya.

Hal yang sama disampaikan oleh Juwari, Ketua Forum Bawang Merah Indonesia menyatakan bahwa pasokan bawang merah masuk ke Jabodetabek normal di angka 70-75 ton perhari.

Kita upayakan pasokan berjalan normal dan maksimal sehingga ketersediaan cukup dan kita harapkan harga aman stabil, ujarnya.

Bahkan temen temen kelompok binaan juga menyiapkan pasokan untuk masuk ke pasar modern seperti ke Alfa Midi untuk mengantisipasi permintaan konsumen di wilayah Jabodetabek, jelasnya dengan bangga senang.

Alhamdullilah Lebaran kali ini berkah, disamping kami memasok ke pasar induk di wilayah Jabodetabek, pasokan kami juga sudah merambah masuk ke pasar modern, pungkasnya.