JAKARTA (Independensi.com) – Meskipun sudah masuk libur bersama menjelang perayaan Idul Fitri, Pemerintah dan stakeholder terkait tetap berkomitmen untuk tetap melaksanakan kegiatan serapan gabah (Sergap) beras petani. Para mitra dan petani pun menyepakati dan akan terus berkontribusi dalam memasok gabah/beras ke gudang-gudang Bulog.
Untuk itu, Kementerian Pertanian terus mendorong percepatan sergap diberbagai tempat, seperti yang dilakukan di Subdivre Bojonegoro Jawa Timur.
Diawali dengan kooordinasi Tim Sergap dengan stakeholder untuk menggali informasi dan mencari upaya pemecahan terkait permasalahan capaian serapan gabah/beras yang masih rendah karena baru mencapai sekitar 35 persen dari target tahun 2018 sebesar 76,3 ribu ton setara beras.
Koordinasi Tim Sergap dihadiri Kementerian Pertanian yang diwakili Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Benny Rachman, Perum Bulog Subdivre Bojonegoro diwakili Kepala Bidang Pengadaan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur diwakili Kepala Bidang Tanaman Pangan, Kepala Balai Pengkajian dan Pengolahan Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur, Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Bojonegoro, Ketua Perpadi Bojonegoro, serta Komandan Kodim 0813 Bojonegoro.
Koordinasi menyepakati untuk bersama-sama sinergi meningkatkan serapan gabah/beras oleh Perum Bulog, antara lain melalui terjun langsung ke petani atau mitra-mitra penggilingan mengingat saat ini di wilayah Kabupaten Bojonegoro masih banyak panen padi.
“Melalui sinergi dan koordinasi yang kami lakukan, insya Allah serapan gabah oleh Bulog akan meningkat. Hal ini sangat penting untuk mengisi cadangan beras pemerintah,” ujar Benny.
Dari hasil sergap di wilayah Subdivre Bojonegoro yang membawahi Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Tuban pada hari Rabu 13 Juni 2018, berhasil dilaksanakan di 7 mitra Bulog, terdiri dari 5 mitra di Kabupaten Bojonegoro dan 2 mitra di Kabupaten Lamongan. Total kontrak yang disepakati sebanyak 810 ton beras, terdiri dari 410 ton beras di Kabupaten Bojonegoro dan 400 ton di Kabupaten Lamongan.
Ketujuh mitra yang menyepakati kontrak tersebut adalah UD SEKAR PADI Kecamatah Kapas Kabupaten Bojonegoro sebanyak 60 ton, UD BAROKAH ALAM Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro sebanyak 50 ton, UD BAROKAH DWI Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro sebanyak 150 ton, UD MARGO RUKUN Kecamatan Kedung Adem Kabupaten Bojonegoro sebanyak 100 ton, UD DIANA LESTARI Kecamatan Sumber Adem Kabupaten Bojonegoro sebanyak 50 ton, UD BAROKAH Kecamatan Kembang Bau Kabupaten Lamongan sebanyak 300 ton, dan UD TIGA SAUDARA Kecamatan Kembang Bau Kabupaten Lamongan sebanyak 100 ton.
Percepatan serapan gabah/beras perlu dan harus dilakukan dalam upaya penguatan Cadangan Beras Pemerintah, tidak hanya untuk Pemerintah Provinsi Jawa Timur atau Kabupaten Bojonegoro, tetapi Nasional. Hal ini mengingat Subdivre Bojonegoro merupakan wilayah strategis, wilayah sentra produksi utama Jawa Timur yang tentunya menjadi barometer Nasional.