JAKARTA (IndependensI.com) – Sekretaris Jenderal Kementan Syukur Iwantoro (belakang) saat menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Direktur PT. Hermes Seram Indonesia (HSI) Parekat Vynat Shivanand (kiri) dengan Bupati Seram Bagian Barat M Yasin Payao (kanan) di Kementan, Jakarta, Selasa (10/7/2018).
Dalam rangka mewujudkan swasembada gula konsumsi pada 2019 dan gula industri pada 2025, Kementerian Pertanian (Kementan) mulai fokus mengembangkan investasi pembangunan industri.
Salah satu upayanya, Kementan mulai melakukan pengembangan pabrik gula di Indonesia.
Hal itu ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara Bupati Seram Bagian Barat M Yasin Payao dengan PT Hermes Seram Indonesia yang disaksikan Sekretaris Jenderal Kementan Syukur Iwantoro selaku Ketua Tim Upaya Khusus (Upsus) Percepatan Investasi Industri Gula, Sapi dan Jagung, di Gedung Kementan, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (10/7).
Syukur Iwantoro mengatakan, potensi sumber daya alam Seram Bagian Barat masih tersimpan rapi, sehingga sangat berpotensi untuk dikembangkan melalui pembangunan pabrik gula.
Apalagi kebutuhan gula di Indonesia cukup besar, sehingga dapat menjadi peluang bagi investor yang ingin menggarap pasar dalam negeri.
“Jadi, PT Hermes Seram Indonesia ini akan membangun pabrik gula di atas lahan seluas 25.000 hektare dengan kapasitas awal sebesar 10.000 tone cane per day (10.000 ton per hari),“ kata Syukur, Selasa (10/7).
Dia menerangkan, dengan adanya MoU tersebut, Kementerian Pertanian memfasilitasi para investor agar dapat merealisasikan rencana pembangunan pabrik gula, mulai dari penyiapan lahan hingga menjalin komunikasi dengan pemangku kepentingan daerah.
“Target ditetapkan oleh pemerintah tidak semata-mata untuk mewujudkan kedaulatan pangan, tapi juga untuk menyejahterakan petani,” tambah dia.