JAKARTA (IndependensI.com) – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan perhelatan Asian Games bukan hanya milik Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketua Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC) Erick Thohir, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi atapun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Tetapi, Asian Games merupakan milik rakyat Indonesia termasuk relawan kegiatan tersebut.
“Ini adalah perhelatan yang betul-betul kita pastikan sukses, harus kita pastikan membanggakan bangsa dan negara. Ini event milik semua insan Indonesia. Bukan hanya milik Pak Jokowi, bukan hanya milik Pak Erick Thohir, bukan hanya milik Menpora, bukan hanya milik Anies Baswedan sebagai gubernur. Tapi milik kita semua dan kita harus sama-sama menjadi sukarelawan, menjadi volunteer,” ujar Sandiaga dalam Kegiatan Workshop dan Pelatihan Volunteer Ticketing Asian Games 2018 di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (23/07/2018).
Politikus Partai Gerindra ini menambahkan, relawan Asian Games juga memiliki peran penting dalam menyukseskan perhelatan acara multievent terbesar di Asia itu.
“450 lebih volunteer ticketing yang hadir pagi ini punya peran yang amat sangat super penting. Dan saya yakin dengan tertibnya penyelenggaraan dan optimalnya pelayanan, ikhtiar memberikan pengalaman terbaik bagi penonton, pendukung, atlet, dan official. Jadi taglinenya OK OCE banget yaitu Mesra (Meladeni, Sinergik, Senyum, Ramah, Aman),” bebernya.
Selain itu, Sandi juga meminta para relawan untuk menerapkan tiga prinsip yakni Speed (Kecepatan), Team Work (Kerja Tim) dan Endurance (Daya Tahan). Prinsip pertama kata Sandi yakni Speed yaitu kecepatan dalam melayani terhadap atlet, official ataupun pendukung.
“Para atlet, para official, para supporter di sini ingin dilayani dengan cepat. Semua kita bergerak dengan cepat. Bergegas, bergegas, dan bergegas. Kita tidak boleh lambat dan kita tidak boleh tidak responsif. Semua harus ditanggapi dengan its my problem. Tidak boleh ditanggapi oh ini bukan tugas saya. Semua itu harus menjadi tugas kita bersama dan kita arahkan,” kata Sandi.
Kemudian kedua yakni Team Work atau kerja tim. Menurutnya pentingnya kerja sama antar relawan saat perhelatan Asian Games.
“Tidak bisa kita kerja sendiri. Kita harus mampu bekerja dalam satu organisasi. Berikan kesempatan kepada yang lain. Delegasi, bagi tugas, kerja sama, kolaborasi. Ini menjadi kata kunci kedua yaitu teamwork,” jelasnya.
Lebih lanjut, prinsip ketiga yakni Endurance. Ia berharap para relawan menjaga kesehatan menyusul setelah perhelatan Asian Games dilanjut dengan perhelatan Asian Para Games Oktober mendatang.
“Mulai 18 Agustus dan anda sudah bekerja mulai 1 Agustus sampai tanggal 2 September paling tidak. Dan sebagian dari kalian akan meneruskan lagi ke Asian Para Games sampai pertengahan Oktober. Jadi perlu napas panjang. Jadi jaga kesehatan. Makan yang baik. Tidur yang cukup. Dan selalu kita lakukan olahraga,” tutupnya.(BM/ist)